Sukses

6 Tips Kebiasaan Baik Jika Anda Terpilih Jadi Bos

Apakah Anda baru saja dipromosikan ke jabatan baru di kantor dan harus memimpin satu tim karyawan?

Liputan6.com, Jakarta - Anda baru saja dipromosikan ke jabatan baru di kantor dan otomatis harus memimpin satu tim karyawan. Apapun bidangnya, baik itu restoran, media, sampai jadi eksekutif kantoran, pekerjaan pertama Anda sebetulnya adalah menghilangkan kebiasaan buruk yang lama.

Kini semua mata tertuju pada Anda untuk segera mengemban tanggung jawab baru. Bagaimana Anda bisa berhasil melewati masa transisi dari karyawan ke level yang lebih tinggi? Dikutip dari laman AskMen.com, pada Sabtu (14/11/2015) lalu, berikut 6 tips untuk memperbaiki kebiasaan buruk sebelum jadi pemimpin.

1. Rencanakan agenda per hari atau per pekan. Kalau Anda bosnya, Anda harus jadi orang yang paling depan untuk tahu segala prioritas, bukan di belakang.

2. Punya jadwal membalas e-mail. Kotak pesan atau inbox di e-mail Anda pasti akan lebih jauh berantakan. Daripada kerja jadi tidak produktif gara-gara selalu membalasnya, lebih baik buatlah jadwal spesifik untuk menanggapi pesan tersebut.

3. Berkomunikasi. Hal ini sangat penting karena Anda mulai punya peran dalam perusahaan. Bergabung dalam tim olahraga kantor bersama karyawan menjadi salah satu cara untuk membuat karyawan menaruh rasa hormat dan percaya pada Anda.

4. Jadi fleksibel. Bila Anda bekerja dalam tekanan tinggi, jangan biarkan hal itu membuat Anda jadi bos yang kaku. Anda harus cepat menyesuaikan diri dan melakukan segala sesuatu dengan percaya diri dengan keadaan yang sering tak terduga.

5. Manfaatkan istirahat. Menjadi serius, bekerja 9 jam atau berjalan-jalan keliling ruangan malah membuat Anda terlihat seperti Frankenstein atau hantu yang menakutkan orang daripada sebagai penyelamat perusahaan. Ambil istirahat beberapa menit dengan mengajak karyawan untuk bercanda bisa jadi solusinya.

6. Jangan telat. Jangan sampai citra Anda rusak gara-gara tidak tepat waktu, terutama kalau sedang mewakili perusahaan untuk pertemuan bisnis di luar.**

Video Terkini