Sukses

P3K Anak: Tindakan Pertama pada Anak Kejang Demam

Kejang demam paling sering terjadi pada masa kanak-kanak. Kejang demam dapat terjadi pada 2 - 5 persen anak di bawah 5 tahun.

Liputan6.com, Jakarta Kejang demam paling sering terjadi pada masa kanak-kanak. Kejang demam dapat terjadi pada 2 - 5 persen anak yang berusia 6 bulan hingga 5 tahun.

Laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan, kejang demam terjadi pada kenaikan suhu tubuh 38 derajat Celsius atau lebih yang disebabkan proses di luar otak.

Demam dapat disebabkan infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi saluran napas atas. Tidak diketahui secara pasti mengapa demam dapat menyebabkan kejang pada satu anak dan tidak pada anak lainnya, namun diduga ada faktor genetik yang berperan.

Apa yang terjadi pada saat anak kejang?

Saat kejang, anak akan mengalami:

  • Hilang kesadaran
  • Tubuhnya menjadi kaku
  • Bergetar (kejang) di seluruh bagian tubuh

Walaupun terlihat mengerikan, biasanya kejang yang disebabkan oleh demam tidak berbahaya, dan hanya berlangsung 2-3 menit. Kejang karena demam juga tidak akan mengganggu fungsi otak atau kecerdasan anak nantinya. 

Lantas apa yang perlu dilakukan pertama kali?

Dokter UGD di RSUD Tangerang Selatan, dr Ullia Rahmatika mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua sebelum membawa anaknya ke klinik atau rumah sakit, seperti:

1. Miringkan tubuh anak

Segera miringkan tubuh anak bila terjadi kejang, hal ini untuk mencegah anak tersedak. Biarkan kejang berlangsung, dan jangan berusaha untuk menahan tubuh Anak.

2. Gunakan handuk, pakaian atau selimut supaya lidah tidak tergigit.

Jangan berikan air minum atau apa pun yang berisiko menyebabkan sumbatan napas.

3. Hitung waktunya

Saat anak kejang, jangan panik, tapi pastikan Anda mengukur berapa lama kejang anak berlangsung. Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit segera panggil dokter atau bawa anak ke rumah sakit.

5. Setelah kejang, kompres air hangat di dahi, sela-sela ketiak dan selangkangan.

Walaupun kejang yang berlangsung tidak lebih dari 15 menit tidak membutuhkan penanganan darurat, Anda tetap harus membawanya menemui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. 

Pastikan juga Anda memantau kondisi 1x24 setelah kejang. Berikan obat penurun panas secara rutin, karena walaupun hal tersebut tidak bisa mencegah kejang, obat tersebut bisa membuat anak merasa lebih nyaman. 

Catatan: bila kejang terjadi dalam 2x24 jam atau lebih dari 15 menit atau tidak sadarkan diri, segera bawa ke rumah sakit. (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.