Sukses

Demi Anak, 3 Orang Tua Ini Rela Korbankan Pekerjaan Mereka

Inilah 3 orang kaya yang rela miskin demi memiliki waktu yang banyak bersama anak-anak mereka.

Liputan6.com, Jakarta Sudah kewajiban orang tua untuk selalu bisa menemani dan memberikan pendidikan kepada anak. Namun faktanya, banyak sekali para orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga lupa dengan anaknya.

Mungkin niatnya positif, bekerja demi anak. Namun, kesalahan besar kalau pekerjaan tersebut sampai mengorbankan momen bersama anak.

Nah, ketiga orang kaya raya berikut ini sampai rela miskin dan mengorbankan pekerjaan mereka demi mendapat waktu bersama anak.

1. Berhenti Bekerja Demi Anak

Seorang CEO bergaji hampir Rp 1 triliun bernama El-Erian rela mengorbankan pekerjaannya demi buah hati tercinta. El-Erian dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO PIMCO Investment Fund demi memperbaiki hubungan dengan anaknya yang berusia 10 tahun. Pasalnya, selama ini ia terlalu sibuk bekerja, sehingga tak memiliki momen berharga bersama anaknya. Saat ini kabarnya El-Erian beralih profesi sebagai seorang freelancer.

2. Menjual Rumah Demi Anak

Berbeda halnya dengan pria asal Shanghai, Tiongkok, bernama Chunxie. Setelah istrinya meninggal, Chunxie mengaku sangat khawatir dengan keadaan buah hatinya. Pada saat usia putrinya berusia 2 tahun, ia pun memutuskan untuk menjual rumah dengan harga setara dengan Rp 4,3 miliar. Uang tersebut digunakan untuk berjalan-jalan keliling dunia bersama putri kesayangannya. Uniknya, Chunxie memanfaatkan mobil RV yang bisa ditinggali.

3. Rela Bangkrut Demi Anak

Kisah mengharukan berikutnya datang dari seorang wanita bernama Li Li Juan asal Tiongkok. Perempuan berusia 47 tahun tersebut memutuskan untuk mengadopsi total 72 anak. Hal ini tentu membuat ia sangat kerepotan. Walhasil, pekerjaannya tidak bisa terkontrol dengan baik. Perusahaannya bangkrut dan memiliki utang sekitar Rp 4,2 miliar. Namun meski memiliki 72 anak adopsi, hubungan Li Juan dengan anak kandungnya justru renggang.

Sangat menginspirasi sekali bukan ketiga orang tua tersebut? Mungkin ini bisa menjadi pelajaran bagi semua orang tua di seluruh dunia. Harta bisa dicari, tapi nyawa dan kebahagiaan anak tentunya jauh lebih penting dan harus menjadi prioritas utama. (Muhammad Sufy‎an)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.