Sukses

Bikini Seksi Ini Bisa Menyaring Polusi

Apa hubungannya pembersihan limbah minyak di air laut dengan bikini seksi yang ramah lingkungan? Berikut ini penjelasannya.

Liputan6.com, Riverside - Wanita penggemar renang yang sekaligus pencinta lingkungan hidup kini memiliki bikini yang dapat memuaskan dua hal tersebut. Suatu pakaian renang yang baru-baru ini dikembangkan oleh tim dari University of California, Riverside memungkinkan penyerapan polusi dari dalam air di sekitar pengguna pakaian renang tersebut.

Tim di bawah pimpinan pasangan suami istri pengajar teknik elektro Mihri Ozkan dan Cengiz Ozkan bekerjasama dengan perancang Eray Carbajo menciptakan pakaian renang ini dan menjadi pemenang dalam lomba 'Reshape 15 Wearable Technology Competition'.

Apa hubungannya pembersihan limbah minyak di air laut dengan bikini seksi yang ramah lingkungan?

Laman resmi UCR Today di bawah naungan University of California, Riverside memberi penjelasan cara kerjanya. Lapisan dasarnya terbuat dari jejaring elastis yang dicetak secara 3 dimensi (3D printing) sesuai dengan bentuk tubuh pemakainya, walaupun bisa juga dengan sedikit pembesaran. Pada jejaring itu kemudian disisipkan bahan peresap yang mereka namai Sponge.

Bahan Sponge tersebut terbuat dari sukrosa yang dipanaskan. Sukrosa adalah salah satu susunan kimia gula. Zat itu bersifat hidrofobik (menepis air) sekaligus menyerap kontaminasi yang membahayakan. Dengan demikian, zat itu dapat menyerap zat polusi hingga 25 kali beratnya sendiri, tapi tanpa menyerap air dari sekitarnya!

Apa hubungannya pembersihan limbah minyak di air laut dengan bikini seksi yang ramah lingkungan?

Zat-zat kontaminasi tersebut kemudian disimpan dalam pori-pori di dalam bahan tersebut, sehingga tidak bersentuhan dengan pengguna pakaian renangnya. Satu-satunya cara untuk melepaskan zat-zat kontaminan itu adalah dengan memanaskan Sponge hingga suhu setidaknya 1.000 ºC. Pemanasan ini dapat diulang hingga 20 kali sebelum Sponge kehilangan daya serapnya.

Pada mulanya Sponge dikembangkan untuk pembersihan limbah minyak dan penyulingan air laut. Para ilmuwan sekarang berharap sifat hidrofobik bahan tersebut dapat diterapkan pada cat untuk pesawat terbang ataupun satelit. Menurut Cengiz Ozkan, timnya memiliki sejumlah rencana lain untuk penggunaan Sponge pada celana pendek dan baju selam, dan tentunya bikini bagian bawah. (Alx)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini