Liputan6.com, South Dakota Satu dari empat anak yang lahir di Pine Ridge Indian Reservation, South Dakota mengalami sindrom alkohol. Mereka mengalami gangguan tumbuh kembang hingga kecacatan fisik dan mental.
Menurut laporan Dailymail, Kamis (15/10/2015), alkohol memang merajalela di sana. Bahkan wanita hamil, terus mengonsumsi minuman keras ini seakan tidak peduli risiko kecacatan pada anaknya.
Seorang mantan perawat anak yang tinggal di kota Newell, Nora Boesem mengatakan, ada 93 anak dalam 15 tahun yang menderita sindrom alkohol. "Kasusnya terus meningkat walaupun penjualan alkohol telah dilarang sejak 1832."
Advertisement
"Banyak anak menjadi hiperaktif, gangguan perhatian atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), ketidakmampuan belajar dan tubuhnya lebih kecil dibandingkan lainnya," kata Nora.
Laman berita Herald menyebutkan, ada masalah pada program mendidik perempuan untuk menjauhi alkohol saat hamil. Sebab tak sedikit juga kasus keguguran di sana.
Nora menyontohkan, Mark misalnya, dia baru berusia 3 tahun tapi sering tantrum dan menjerit. Ada pula Dontae, remaja 13 tahun ini memiliki tingkat alkohol dalam darah dari 0,185 yang melarangnya membawa kendaraan.
Kasus ekstrem juga dialami AJ, saat usianya 25 minggu dia memiliki kandungan methamphetamine dan ganja dalam darah. Selain itu, pergelangan tangannya pun tidak berfungsi.
Sindrom alkohol juga membawa kecenderungan perilaku anak jadi salah. Donovan, 17 tahun, meninggal karena sesak napas saat bermain pura-pura pingsan. Anak lain, Vincent, 24 tahun memiliki IQ 68, mencuri mobil orangtua angkatnya.
"Pengembangan organ seorang anak terbentuk pada awal kehamilan seorang ibu. Maka itu, konsumsi makanan bernutrisi sangat disarankan dan ibu wajib meninggalkan alkohol dan rokok," pungkasnya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.