Sukses

Ganja Bikin Gigi Anda Mudah Copot

Mengisap mariyuana (lebih dikenal dengan nyimeng) yang mirip mengisap tembakau, bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit gusi

Liputan6.com, Jakarta Mengisap mariyuana (lebih dikenal dengan nyimeng) yang mirip mengisap tembakau, bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit gusi yang dapat berakibat pada lepasnya gigi. Sebuah penelitian terhadap 903 orang di Selandia Baru menunjukkan, orang yang rutin nyimeng memiliki risiko tiga kali lipat mengalami penyakit gusi berat daripada mereka yang tidak mengisap tanaman yang disebut cannabis itu.

Penyakit gusi atau periodontal merupakan infeksi jaringan yang mengelilingi dan menyokong gigi. Pada tahap lebih lanjut, gusi dan tulang yang mendukung gigi bisa rusak secara serius dan gigi menjadi longgar, tanggal, atau harus dicabut. “Selama beberapa tahun diketahui bahwa mengisap tembakau buruk bagi jaringan gusi. Namun, tidak seorang pun telah mengusut apakah merokok jenis lain juga menjadi faktor risiko,” ujar W. Murray Thomson, profesor kesehatan gigi masyarakat di University of Otago, Selandia Baru, seperti dikutip Reuters.

“Kami menduga akan menjumpai bukti bahwa mengisap cannabis merupakan faktor risiko. Yang mengejutkan kami adalah kekuatan dari hubungan itu,” kata Thomson, yang memimpin penelitian, dalam Journal of the American Medical Association.

Tim itu menelusuri sekelompok orang di Dunedin, Selandia Baru, sejak mereka lahir di tahun 1972 dan 1973. Mereka berusia 32 tahun saat peneliti mengidentifikasi hubungan kuat antara penggunaan mariyuana dan penyakit gusi. Para peneliti menyatakan, nyimeng bisa menimbulkan penyakit periodontal dengan menghambat fungsi imun, respon peradangan, dan aliran darah di gusi. Para peneliti mendefinisikan pengguna mariyuana berat bila mengisap rata-rata 41 kali atau lebih banyak setiap tahun saat usia 18-32 tahun. Ini sama artinya dengan nyimeng hampir satu kali seminggu.

Banyak pemakai mariyuana berat juga merupakan perokok tembakau berat. Statistik menunjukkan, mariyuana menambah risiko penyakit gusi, terlepas dari penggunaan tembakau. “Mengisap cannabis sepertinya memiliki efek tidak jauh dari tembakau,” ujarnya.

“Kami sudah mengetahui bahwa hal itu memiliki efek terhadap kesehatan pernapasan dan mental pada beberapa orang. Namun, hal ini merupakan sudut pandang yang baru secara total terhadap efeknya.” James Beck dari University of North Carolina School of Dentistry, yang juga bekerja dalam studi ini, mengharapkan penelitian lanjutan guna mengonfirmasi hubungan antara mariyuana dan penyakit gusi tersebut. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini