Sukses

Mendeteksi Kanker Usus Besar, Bagaimana Caranya?

Skrining untuk kanker kolorektal (usus besar) pada orang yang tidak memiliki gejala yang jelas dari kondisi tersebut perlu dilakukan segera.

Liputan6.com, Jakarta Skrining untuk kanker kolorektal (usus besar) pada orang yang tidak memiliki gejala yang jelas dari kondisi tersebut perlu dilakukan segera. Tujuannya adalah untuk mendeteksi polip, atau menemukan kanker sedari dini, sehingga lebih mudah untuk mengobati dan menyembuhkan.

Ada beberapa cara untuk menyaring kanker kolorektal. Secara populasi, yang paling mudah adalah dengan melakukan tes yang dikenal sebagai Faecal Occult Blood Test (FOBT). Polip dan kanker kolorektal sering menyebabkan bocornya sejumlah kecil darah ke dalam gerakan usus dan umumnya tidak terlihat oleh mata telanjang. Jika darah memang terdeteksi dalam gerakan usus selama FOBT, sebuah Kolonoskopi akan direkomendasikan untuk pemeriksaan rinci dari usus besar. FOBT ini direkomendasikan dilakukan setiap tahun.

Tes lain yang dapat dilakukan adalah Double Contrast Barium Enema (DCBE). Tes ini menggunakan serangkaian foto x-ray dari seluruh usus besar dan rektum, yang diambil setelah pasien telah diberikan enema dengan larutan barium. Penelitian telah menunjukkan bahwa metode DCBE hanya dapat mengikis sedikit polip dan mendeteksi hanya sekitar tiga puluh lima puluh persen dari kanker yang dapat ditemukan selama Colonoscopy.

Cara yang paling akurat untuk menyaring kanker kolorektal adalah dengan memakai teknik Colonoscopy. Biasanya dilakukan dengan sedasi, yang menggunakan tabung tipis dengan kamera video di ujungnya yang dimasukkan ke dalam usus besar. Pembersihan menyeluruh usus besar diperlukan sebelum kolonoskopi, dan setiap polip kolon yang ditemukan dapat dikikis selama prosedur ini dilakukan.

Secara umum, pengobatan kanker lambung dan kanker kolorektal tergantung pada stadium kanker pada saat diagnosis. Harus diketahui apakah ini adalah kanker yang telah kambuh atau bukan. Juga penting mengetahui kondisi pasien secara umum. Pilihan pengobatan secara luas dapat dibagi menjadi reseksi (pengangkatan bagian yang terkena) dari kanker pada tahap awal, dengan menggunakan teknik canggih endoskopik, pembedahan, kemoterapi dan radioterapi.

oleh Dr Chua Tju Siang

Lulus dari Universitas Glasgow dan melanjutkan pendidikan pascasarjananya mengenai medis dan pengobatan di Inggris. Memperoleh akreditasi sebagai ahli Kesehatan Pencernaan dari Departemen Kesehatan Singapura pada tahun 2002. Dr Chua telah menerbitkan secara luas pengetahuan yang dimilikinya, dan telah menerima beberapa penghargaan internasional. Dia juga menekuni bidang pengajaran dan terus memperdalam teknik pengobatan endoskopik, untuk kawasan Asia, termasuk wilayah Timur Tengah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.