Sukses

Perempuan Ini Upayakan Harga Obat Hepatitis C Terjangkau

Ayu tergerak untuk terus memperjuangkan akses terhadap obat Hepatitis C lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Sekitar dua tahun yang lalu, Ayu Oktariani, perempuan dengan HIV positif dan Hepatitis C, memulai petisinya di Change.org meminta perusahaan farmasi PT. Roche Indonesia sebagai pemilik paten obat Hepatitis C jenis Pegylated Interferon agar menurunkan harga supaya terjangkau masyarakat Indonesia. 

Setelah melalui perjuangan berliku, kemarin (22/6) Ayu mengabarkan bahwa petisi tersebut telah berhasil. Sekarang Pegylated Interferon sudah bisa diakses dengan ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Petisi Ayu Oktariani untuk mendapatkan obat Hepatitis C dengan harga terjangkau

Berangkat dari kesuksesan petisi sebelumnya tersebut, Ayu tergerak untuk terus memperjuangkan akses terhadap obat Hepatitis C lainnya. Ibu rumah tangga yang kini tinggal di Bandung itu baru saja membuat petisi lagi. Kali ini petisinya ditujukan kepada Menteri Kesehatan Nila Moeloek. Ia meminta harga obat Hepatitis C bernama Sofosbuvir diturunkan, demikian informasi berdasarkan press release yang diterima Health-Liputan6.com, Selasa (23/6/2015).

Menurut Ayu, berbeda dengan obat jenis Pegylated Interferon yang pemakaiannya dengan cara disuntik, Sofosbuvir yang cara penggunaannya ditelan oral ini terbukti memiliki tingkat efek samping minim bagi pasien yang mengkonsumsinya dan tingkat kesuksesan yang lebih tinggi.

“Di India, Pakistan, dan Mesir, obat Sofosbuvir generik bisa dibeli dengan harga sekitar 3 juta per botol. Sudah mahal kan? Harga obat patennya jauh lebih mahal bisa mencapai 364 juta per botol. Sebelum obat ini masuk ke Indonesia, kita harus dorong Menkes untuk nego dengan perusahaan untuk memakai harga obat generik. Jika tidak, bayangkan jika penderita Hepatitis C harus membeli obat paten seharga ratusan juta itu!” seru Ayu.

Dalam petisinya Ayu meminta Menteri Kesehatan agar menyediakan obat generik untuk jenis obat tersebut.

Jika negosiasi antara pemerintah Indonesia dan perusahaan berhasil, harga obat ini bisa sama seperti di India, Pakistan, dan Mesir. 

Saat ini Ayu juga mendorong agar Menkes menginstruksikan kepada BPOM untuk segera mendistribusikan obat ini. 

Untuk melihat petisi Ayu, silahkan kunjungi: www.change.org/obatHepC 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.