Sukses

Yoghurt Cegah Sembelit dan Kanker Usus, Kok Bisa?

Dari sekian banyak manfaat yoghurt, minuman ternyata ampuh menangkal risiko kanker usus besar yang banyak dialami masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Dari sekian banyak minuman, yoghurt ternyata paling ampuh menangkal risiko kanker usus besar yang banyak dialami masyarakat Indonesia.

Data the American Cancer Society dan National Health Council 2012 menyebutkan Karsinoma kolorektal atau kanker kolona (usus besar) merupakan jenis kanker ganas ketiga terbanyak di dunia dan penyebab kematian kedua terbanyak di Amerika Serikat.

Menganggapi hal tersebut, pakar diet dari Light house, dr. Grace JudioKahl, Msc, MH, CHt mengatakan, kanker kolorektal adalah kanker urutan ketiga yang banyak  menyerang pria dengan persentase 10,0% dan yang kedua terbanyak pada wanita dengan jumlah 9,2 persen dari seluruh penderita kanker di seluruh dunia.

"Di Indonesia, jumlah penderita kanker kolorektal menempati urutan ke-10 (2,75%) setelah kanker lain (leher rahim, payudara, kelenjar getah bening, kulit, nasofaring, ovarium, jaringan lunak dan tiroid)," katanya.

Untuk itu, Grace menyarankan konsumsi yogurt secara teratur. "Yoghurt bisa mencegah berbagai masalah pencernaan seperti sembelit, wasir, radang usus, typhus, hingga kanker usus."

Di sisi lain, Marketing Director dari Heavenly Blush, Ivonne Aryanti menuturkan, yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang memiliki berbagai manfaat, seperti menyehatkan pencernaan, membantu menurunkan berat badan, mencegah tekanan darah tinggi, mencegah jantung koroner, menurunkan kolesterol, dan sumber kalsium yang  dapat mencegah tulang keropos.

"Yogurt merupakan hasil fermentasi susu dengan bakteri asam laktat Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophiles dan menghasilkan bakteri baik atau probiotik yang membantu fungsi saluran cerna serta melawan bakteri patogen dalam usus sehingga dapat mencegah kanker saluran cerna atau kanker usus," katanya.

Yogurt juga merupakan sumber kalsium yang aman dikonsumsi semua orang, termasuk penderita lactose intolerance (kondisi ketidakmampuan tubuh untuk mencerna dan menyerap laktosa (gula yang terdapat dalamsusu) yang ditandai dengan diare, muntah, kembung, mual, dan keluarnya gas berbau asam dari tubuh).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini