Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Kenapa Suami Istri Sering Tidak Sinkron untuk Urusan Bercinta?

Perempuan kerap dibuat bingung mengapa keinginan seksnya tak sebanyak suaminya.

Liputan6.com, Jakarta Seks menjadi kebutuhan biologis setiap pasangan suami istri. Tapi, perempuan kerap dibuat bingung mengapa keinginan seksnya tak sebanyak suaminya. 

Psikiater Julie Holland, Analis Hukum CNN Sunny Hostin, dan Eksekutif Editor Cosmopolitan Leslie Yazel, membahas ketidaksinkronan seks antara suami istri itu.

Menurut Holland yang juga penulis buku Moody Bitches: The Truth About the Drugs You're Taking, the Sleep You're Missing, the Sex You're Not Having and What's Really Making You Crazy, libido yang tak cocok itu normal.

Tapi, lanjut Holland, pria tak selalu yang sangat menginginkan seks. Ada beberapa perempuan yang malah menginginkan seks lebih sering ketimbang suaminya. Dan masalah ini juga dialami pasangan sesama jenis.

Menurutnya, gairah seksual dalam sebuah hubungan jarang yang 100 persen sinkron. Karena itulah, pasangan perlu jujur terhadap diri dan pasangannya tentang yang diinginkannya dalam hal seks.

"Terkadang Anda ingin makan malam gourmet dan Anda ingin ayam panggang serta kentang galette dan di lain waktu, Anda tak masalah dengan nugget dan kentang goreng dan Anda terburu-buru. Anda harus berkomunikasi ketika Anda menstruasi karena libido Anda sangat berhubungan dengan kesuburan," ujar Holland seperti dilansir CNN, Jumat (15/5/2015).

Selama ini, menurut Holland, ia sering mendengar kebanyakan wanita menganggap seks termasuk dalam daftar panjang yang harus dikerjakan selain mengurus anak, menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, bersiap-siap dengan rutinitas pagi, dan juga berhubungan seks dengan suami.

"Oh, saya harus melakukan ini untukmu dan kamu ada di dalam daftar kegiatan saya, tapi sebenarnya itu untuk kita juga," ujarnya.

Holland selalu mengatakan kepada pasiennya untuk memulai berhubungan seks saat benar-benar menginginkannya. 

"Setelah Anda memeluk dan menyentuh, akan mendapat oksitosin, Anda mendapatkan feromon. Anda mendapatkan testosteron. Anda mulai terangsang. Jika Anda benar-benar melakukannya dan mulai berciuman dan berpelukan dan membelai, Anda mungkin menemukan bahwa Anda benar-benar berada dalam suasana hati yang baik."

Pemanasan Pria dan Wanita

Wanita yang berpraktik sebagai psikiater selama 20 tahun itu juga mengingatkan, pemanasan pria lebih cepat ketimbang wanita. Beberapa temannya bahkan berkelakar bahwa mereka tak bisa buru-buru menyelesaikan cuci piring demi bercinta. Sementara, bagi pria tak masalah meninggalkan sebentar demi bercinta.

Berdasarkan penelitian, seorang pria bisa orgasme dalam waktu 4 menit, sedangkan wanita sekitar 20 sampai 30 menit untuk mencapai klimaks bercinta.

Sementara itu, Yazel dari Cosmopolitian mengatakan survei yang dilakukan majalahnya baru-baru menunjukkan, orgasme wanita berusia  18 sampai 40 tahun menunjukkan mood sangat penting dalam bercinta.

"Apa yang kami temukan adalah alasan perempuan tak bisa orgasme kebanyakann karena mereka tak bisa menikmatinya, dan saya mengatakan Anda belum panas. Anda sedang tidak mood dan saya pikir itulah masalah sebenarnya," kata Yazel.

Sama halnya yang disampaikan Hostin. Ibu dua anak itu mengatakan, perempuan membutuhkan waktu lebih lama untuk pemanasan. 

"Menurut saya, dalam pernikahan Anda melakukan banyak hal yang mungkin Anda tidak dalam kondisi mood untuk melakukannya. Apakah saya benar-benar mood untuk memasak malam ini? Apakah saya sedang dalam mood mendengarkan cerita tentang pekerjaan Anda? ... Tidak, dan bahkan jika saya sedang tidak mood, saya pikir sebagai teman, sebagai kekasih, sebagai mitra, Anda selalu memastikan diri selalu dalam kondisi mood," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini