Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Studi: Seks Berlebih Bukan Jaminan Jadi Lebih Bahagia

Seks dan kebahagiaan itu saling terkait namun bukan berarti semakin banyak bercinta dengan pasangan kebahagiaan ikut meningkat.

Liputan6.com, New York- Studi terbaru yang dilakukan peneliti dari Carnegie Mellon University mengungkapkan fakta baru bahwa menambah frekuensi bercinta bukan jaminan membuat kebahagiaan pasangan jadi bertambah. Malah dalam beberapa kasus mengarah ke frustrasi.

Tak dipungkiri, bahwa seks dan kebahagiaan itu saling terkait namun bukan berarti semakin banyak bercinta dengan pasangan kebahagiaan ikut bertambah. 

Hal ini diperoleh lewat penelitian terhadap 128 peserta berusia 35-65 tahun yang sudah menikah. Para peneliti mewawancarai mereka tentang frekusensi bercinta setiap minggunya.

Lalu, secara acak, ada beberapa pasangan yang diminta untuk menambah frekuensi bercinta menjadi dua kali lipat. Sementara pasangan lain diminta dengan kebiasaan bercinta yang sama seperti dilansir NY Daily News, Selasa (12/5/2015).

Setelah berjalan tiga bulan, peneliti kembali melakukan wawancara. Ternyata mereka yang diminta untuk meningkatkan frekuensi seksual tidak lebih bahagia. Para responden menjawab bahwa peningkatan frekuensi bercinta menyebabkan mereka merasa kurang bergairah satu sama lain.

"Tujuan melakukan aktivitas bercinta mungkin tujuannya jadi berbeda, bukan lagi memadu kasih seperti biasa namun sukarela sebagai bagian studi," terang peneliti, George Loewenstein.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pribadi memiliki alasan untuk melakukan aktivitas bercinta, bukan sekedar diminta.

 

Baca juga:

Frekuensi Bercinta Sesuai Usia Anda

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.