Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Ubah 5 Pembunuh Ereksi Ini Sebelum Beralih ke Viagra

Sebelum memilih obat-obatan untuk mengatasi disfungsi ereksi, ada baiknya Anda mencermati hal berikut

Liputan6.com, Jakarta Pria yang mengalami disfungsi ereksi atau kesulitan mengalami dan mempertahankan ereksi bisa dengan mudah lari ke obat-obatan. Apalagi obat seperti viagra, Cialis, atau Levitra, begitu mudah diperoleh. Sayangnya, tak banyak pria yang tahu bahwa disfungsi ereksi sebenarnya bisa dicegah.

Berikut lima pembunuh ereksi yang bisa diubah sebelum Anda meraih obat-obatan. Hal ini seperti disampaikan Aaron Smith, MD, dokter di Westville, yang dilansir TheNews, Rabu (6/5/2015):

1. Turunkan kelebihan berat badan

Pria yang kelebihan berat badan cenderung mengalami kesulitan ereksi. Dengan kata lain, semakin Anda gemuk maka semakin besar kemungkinan mengalami disfungsi ereksi. Apa penyebabnya?

Ini terjadi karena dua alasan utama. Pertama, pria obesitas cenderung memiliki lebih sedikit testosteron. Kedua, pria obesitas cenderung mengalami tekanan darah tinggi yang menyebabkan pengerasan arteri dan aliran darah ke penis kurang efektif.

Apabila pria obesitas sukses dan bisa mempertahankan ereksi, ukuran ereksinya jauh lebih kecil karena ada timbunan lemak di daerah atas dan sekitar penis. Ini bisa menghalangi efektivitas penetrasi seksual.

Obatnya sebenarnya sederhana yakni menurunkan berat badan. Penelitian menunjukkan, pria yang kelebihan berat badan dan berhasil menurunkan berat badan bisa 'memperbaiki' disfungsi ereksinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengobati sleep apnea

 

2. Mengenali dan mengobati sleep apnea

Pria yang mengalami sleep apnea (jeda dalam bernapas di malam hari yang bisa menurunkan kadar oksigen di darah) lebih sering terkena disfungsi ereksi dibandingkan pria yang tak terdiagnosa.

Apabila Anda pria yang mendengkur dengan keras, memiliki jeda dalam bernapas saat tidur, sering terbangun dengan terengah, sakit kepala saat bangun, atau lelah kronis, cobalah menemui dokter Anda untuk tes sleep apnea.

Cara tersebut tak hanya mengobati sleep apnea, tapi juga untuk mempertahankan ereksi Anda dan mencegah berkembang ke arah yang serius, seperti penyakit jantung.

3 dari 5 halaman

Berhenti merokok

 

3. Berhenti merokok dan minuman alkohol

Merokok bisa memperburuk disfungsi ereksi. Merokok memberikan efek negatif pada sirkulasi darah yang efektif ke penis untuk mempertahankan ereksi.

Alkohol yang berlebihan juga membunuh ereksi pria. Efek yang sama juga pada ganja, kokain, dan penggunaan amfetamin. 

Apabila Anda sedang berjuang dengan disungsi ereksi, kurangi mengonsumsi obat-obatan, merokok, dan minum agar memperbaiki fungsi seksual Anda.

 

4 dari 5 halaman

Stres dan mood

4. Stres dan mood

Pria yang stres yang kronis sering kali mengeluhkan penurunan kemampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi, belum lagi libido rendah. Efek yang sama berlaku pada pria yang suasana hatinya (mood) yang rendah dan depresi. 

Ketika mood dan stres sudah membaik, fungsi ereksi akan kembali. Anda bisa berbicara dengan dokter untuk mengetahui cara-cara mengurangi stres dan mengatasi suasana hati yang jelek.

 

5 dari 5 halaman

Kotak obat

5. Lihat kotak obat

Banyak obat resep dan obat over the counter yang bisa memperburuk disfungsi ereksi. Paling umum adalah obat tidur atau obat nyeri yang mengandung sejumlah kecil opiod.

Obat resep yang digunakan untuk mengobati kecemasan, depresi, gangguan bipolar, dan skizofrenia semua terkenal menyebabkan disfungsi ereksi. Beberapa obat tekanan darah tinggi dan morfin juga memiliki efek negatif. 

Apabila Anda curiga obat resep yang menyebabkan Anda disfungsi ereksi, bicarakan ke dokter Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.