Sukses

Bila Bau Badan, Napas dan Urine Amis seperti Bau Ikan

Pengidap Trimethylaminuria bukan keringatnya saja yang bau, tapi napas dan urinnya pun memiliki bau amis seperti ikan.

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda duduk atau berdiri bersebelahan dengan orang yang punya bau badan menyengat bahkan amis seperti ikan? Kondisi semacam itu biasa disebut dengan Trimethylaminuria (sindrom bau ikan).

Pengidap trimethylaminuria bukan keringatnya saja yang berbau, tapi napas dan urine pun memiliki bau amis seperti ikan.

Jika bau badan pada umumnya terjadi karena pola hidup yang tidak sehat, trimethylaminuria atau sindrom bau ikan terjadi akibat kelebihan protein ketika menjalani diet.

Tapi, bisa juga karena peningkatan bakteri yang biasa menghasilkan trimetilamina di saluran pencernaan, penyakit hati, penyakit ginjal, gingivitis, dan kasus-kasus halitosis melalui darah.

Biasanya, dokter akan melakukan tes diagnostik untuk membantu membedakan sindrom bau ikan dari penyebab lain dari bau badan yang dilakukan di laboratorium khusus.

Dikutip dari situs Medicine, Senin (4/5/2015), sindrom bau ikan adalah penyakit genetik yang gejalanya sering terlihat sejak lahir. Sindrom bau ikan ditandai dengan bau badan otensif dan bau busuk ikan, karena eksresi trimethylaminuria (TMA) dalam urine yang berlebihan, keringat, dan napas dari individu yang terkena sindrom ini.

Selain itu, sindrom bau ikan juga disebabkan oleh mutasi gen FM03. Ketika FM03 tidak bekerja dengan benar atau jumlah yang dihasilkan tidak cukup, tubuh kehilangan kemampuan menghancurkan TMA dari senyawa prekursor dalam percernaan makanan menjadi trimetilamin oksida (TMAO).

Belum ada obat khusus untuk menangani gangguan ini. Namun, beberapa cara dapat dilakukan untuk mengurangi kondisi sindrom bau ikan ini, di antaranya;

1. Kurangi asupan protein yang mengandung kolin, karnitin, nitrogen, dan belerang
2. Antibiotik dosis rendah untuk mengurangi jumlah bakteri dalam usus
3. Menggunakan pembersih yang sedikit asam dengan pH antara 5,5 dan 6,5

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini