Sukses

Yoga Gembira, Bukti Yoga Bukan Olahraga Eksklusif

Yoga bukanlah olahraga haram, hanya untuk orang kaya, dan eksklusif.

Liputan6.com, Jakarta Pada awal tahun 2009 muncul kabar bahwa yoga itu haram. Studio-studio yoga pun mulai sepi. Merasa tidak seperti itu dan banyak manfaat dari berolahraga yoga, memacu Yudhi Widdyantoro untuk mengenalkannya kepada masyarakat luas. Selain itu, ia juga ingin mematahkan stigma yoga olahraga untuk orang kaya, eksklusif dan mahal.

"Untuk menunjukkan yoga tidak menakutkan, tidak untuk orang kaya dan eksklusif saya lakukan di tempat terbuka yakni di Taman Suropati," terang Yudhi usai temu media Yoga Gembira Festival di Taman Suropati, Minggu (19/4/2015).

Tak cuma itu, menurut Yudhi, banyak postur-postur yoga yang terinspirasi dari alam. Seperti pohon (vrkasana) dan ular atau cobra (bhujangasana).

"Awalnya saya seperti orang gila yoga sendirian di sini, namun perkembangan peserta kini signifikan. Paling tidak ada 70 orang yang berlatih yoga bersama di sini," ungkap pria yang memulai belajar yoga tahun 1991 ini.

Aktivitas Komunitas Yoga Gembira (Foto: Facebook YOGA Gembira)

Instruktor yoga tidak hanya Yudhi seorang, banyak praktisi yoga yang ikut melatih peserta Yoga Gembira ini.

Untuk bisa mengikuti yoga ini tidak ditarik biaya, melainkan memberikan dana sukarela. Uang tersebut akan dikumpulkan lalu didonasikan untuk kemanusiaan seperti korban longsor, banjir, dan kebakaran.

"Sehingga manfaat kita berlatih yoga di sini bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain. Karena moto kami adalah 'Beryoga, Bergembira, Berilmu, dan Beramal'," terang Yudhi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini