Sukses

Program 'Padang Pariaman Sehat' Diapresiasi Menkes

Program Padang Pariaman Sehat terjunkan tenaga kesehatan mendatangi masyarakat mencari orang sakit.

Liputan6.com, Padang Pariaman Salah satu program kesehatan 'Padang Pariaman Sehat' (PPS) yang dilakukan pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat diapresiasi oleh Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek. Pada program layanan kesehatan ini, terdapat bidan di setiap nagari melakukan kunjungan ke rumah warga untuk memantau dan memeriksa kesehatan keluarga.

"Bagus ya (Padang Pariaman Sehat). Saya rasa itu benar bahwa tenaga kesehatan harus pro aktif terhadap masyarakat, kita (tenaga kesehatan) yang datang ke masyarakat," terang Nila Moeloek usai acara penca­nangan Outbreak Response On Imunization (ORI) Difteri dan pencanangan program Padang Pariaman Sehat di Aula Kantor Bupati Padang Pariaman di Parit Malintang pada Jumat.

Selain menjemput bola mencari orang yang sakit, Nila pun berharap agar program yang sudah berjalan dari Juli 2014 ini juga menjaga agar orang tetap sehat. Salah satunya dengan mensosialisakan tentang pola makan sehat.

"Kita tahu bahwa kuliner Minang itu enak-enak dan dunia sudah mengkuinya. Tapi dimasaknya sudah berjam-jam jadi sudah tidak ada protein dan vitamin lainnya. Jadi saya ingatkan untuk menambahkan makanan lain yang lebih kaya protein dan vitamin," tambah Nila ditulis Minggu (22/2/2015).

Selain itu, Nila menekankan pentingnya mengonsumsi buah dan sayur. "Makan buah dan sayur itu penting karena kaya serat," imbuhnya di hadapan Bupati Padang Pariaman, Drs. H Ali Mukhni, tenaga medis dan masyarakat Padang Pariaman.

Menurut Ali Mukhni, program ini merupakan sebuah terobosan bahwa bukan lagi orang sakit mendatangi tenaga kesehata melainkan sebaliknya. Diharapkan PPS bisa menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi, gizi buruk, penyakit menular dan masalah kesehatan lainnya.

Ia pun berharap dengan program PPS tidak ada lagi masyarakati miskin tidak berobat karena tak memiliki biaya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini