Sukses

Bahaya Paparan Bahan Kimia bagi Wanita

Wanita yang sering terpapar bahan kimia tertentu berisiko mengalami menopause 2-4 tahun lebih awal.

Liputan6.com, Washington Sebuah studi terbaru yang dilakukan Washington University School of Medicine menemukan bahwa paparan bahan kimia yang terlalu sering berisiko buruk bagi wanita karena bisa menyebabkan datangnya menopause 2-4 tahun lebih awal.

Seperti diberitakan Foxnews, Selasa (3/2/2015), Asisten Profesor Obstetri dan Ginekologi (Kandungan) Dr Amber Cooper mengungkapkan bahan kimia dapat menyebabkan penurunan awal fungsi ovarium sehingga masyarakat harus peduli.

Peneliti yang menganalisis data dari 31.575 orang termasuk 1,442 di antaranya wanita menopause ini menggunakan informasi yang dikumpulkan dari 1999-2008. Wanita menopause tersebut memiliki usia rata-rata 61 tahun dan belum pernah melakukan terapi estrogen atau menjalani operasi ovarium.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE ini menganalisis sampel darah dan urine responden dan membaginya sesuai bahan kimia termasuk polychlorinated biphenyls (PCB), pestisida, phthalates yang ditemukan dalam plastik, barang-barang rumah tangga, obat-obatan, dan produk perawatan pribadi seperti phytoestrogen dan dioksin atau furan.

"Penurunan fungsi ovarium dapat memengaruhi kesuburan dan menyebabkan munculnya risiko penyakit jantung, osteoporosis, dan masalah kesehatan lainnya. Bahan kimia sebelumnya juga telah dikaitkan dengan kanker tertentu seperti sindrom metabolik, dan pubertas dini pada wanita yang lebih muda. Banyak dari eksposur bahan kimia yang berada di luar kendali kita karena ada di tanah, air, dan udara," kata Cooper.

Untuk menghindari paparan bahan kimia, Cooper merekomendasikan penggunaan wadah kertas bukan plastik. "Penting juga untuk memelajari bahan-bahan dalam kosmetik, produk perawatan pribadi, dan kemasan makanan yang digunakan sehari-hari."

"Menopause dini dapat mengubah kualitas hidup seorang wanita dan memiliki implikasi yang mendalam untuk kesuburan, kesehatan dan masyarakat kita," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini