Sukses

Selama 40 Menit Gadis Kecil Ini Berjuang Selamatkan Temannya

Seorang gadis kecil di Provinsi Sichuan, China, yang masih berusia 6 tahun menyelamatkan temannya yang tenggelam hanya dengan tangan.

Liputan6.com, Beijing - Menolong seseorang tak harus memiliki tubuh yang kuat dan uang yang banyak. Seorang gadis kecil di Provinsi Sichuan, China, yang masih berusia 6 tahun berusaha menyelamatkan temannya yang tenggelam hanya dengan tangan telanjang dan hati yang mulia selama 40 menit.

Situs berita China, Newssc.org, melaporkan pada 25 Desember 2014, seorang gadis menyelamatkan temannya yang terpeleset serta jatuh ke dalam kolam buatan di tengah musim dingin. Ia berjuang mati-matian selama 40 menit.

Ziying Wang dan Yaolong Wang memang berteman. Mereka tetangga dan teman sekelas. Pada suatu hari sekitar pukul 17.00 waktu setempat, usai keduanya menyelesaikan pekerjaan rumah (PR), mereka meninggalkan rumah dan bermain dengan teman lainnya yang dekat rumahnya. Memang ketiganya sering bermain bersama. Tapi, pada suatu hari, teman Ziying dan Yaolong tak ada di rumah. Akhirnya mereka hanya bermain berdua dan berhenti di salah satu lapangan hortikultura dalam perjalanan pulang.

Keduanya menemukan kolam dan mulai bermain yang menghibur diri mereka, dengan melempar kerikil ke kolam untuk menciptakan riak. Waktu mereka pun semakin menyenangkan. Tiba-tiba Yaolong yang laki-laki menginjak tanamanan di tepi dan terpeleset serta jatuh ke dalam kolam.

Melihat Yaolong masuk ke kolam, Ziying segera berjongkok dan mengulurkan tangan untuk menolong temannya. Anak lelaki itu berjuang dan berenang ke tepi kolam, meraih tangan temannya.

Ziying memegang tangan Yaolong dengan kuat, tapi dengan semua kekuatan yang dimiliki Ziying, ia tak bisa menarik Yaolong keluar dari air.

Ziying berteriak keras, berharap seseorang mendengarnya dan datang membantu, tapi tak satupun yang datang menyelamatkan mereka.

Waktu terus berlalu dan matahari mulai terbenam. Suara Ziying juga menjadi serak karena terus menerus berteriak. Yaolong hampir tak bisa bersuara karena ia berjuang untuk tetap berdiri di dalam air setinggi dadanya.

Pada pukul 17.40, ibu Ziying, Xueping Li menyadari putrinya tak pulang dan mendatangi rumah tetangga. Tapi, Ziying tak ada juga. Merasa ada yang aneh, sang ibu akhirnya menyusuri jalan mencari anaknya.

Beberapa saat kemudian, ia mendengar teriakan parau anaknya dan buru-buru ke arah suara. Ia melihat putrinya Ziying berlutut di depan kolam sambil memegang Yaolong.

Bibir Yaolong sudah ungu dan tak menunjukkan tanda-tanda respons. Ia dengan cepat mengangkat anak itu keluar dari air, memeluknya dan berlari pulang secepat mungkin.

Para ibu kedua anak itu segera menaruh Yaolong di dalam air panas untuk menghangatkannya dan memberikan teh jahe, sebelum membawanya ke rumah sakit. Berkat respons cepat Ziying dan kesabarannya, Yaolong selamat dari krisis beku tanpa masalah kesehatan.

Bagaimana pun usaha kiat Ziying membuat otot lengannya nyeri selama beberapa hari. Bahkan menurut Li, Ziying tak bisa memegang mangkuk nasi karena lengannya terus gemetar.

Ketika ditanya pengalamannya menyelamatkan temannya selama 40 menit, Ziying dengan polos menjawab `Saya hanya tak ingin membiarkan dia tenggelam karena ia akan mati` seperti dikutip dari Rocketnews24, Jumat (23/1/2015).


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.