Sukses

Tidur Siang, Murid Sekolah Ini Didenda Rp 2 Ribu

Apabila tidur selama istirahat makan siang, siswa sekolah ini didenda Rp 2.000

Liputan6.com, Jakarta Jam istirahat di sekolah ini harus digunakan untuk makan siang, bukan tidur siang. Apabila tidur selama istirahat makan siang, siswa sekolah menengah harus membayar denda satu yuan atau Rp 2.000 per harinya.

Ini diberlakukan di sekolah yang tak disebutkan namanya di Yueyang di provinsi Hunan, China. Dari denda itu, sekolah berhasil memperoleh 138 Yuan atau Rp 279 ribu per semesternya dari setiap siswa sebelum praktik ini terbongkar.

Namun, siswa hanya boleh tidur siang di meja mereka di dalam kelas tanpa sistem pemanasan.

Menurut Xinhua, Jumat (16/1/2015), sekolah mengakui telah mendenda siswa yang tidur siang. Uang itu digunakan untuk memberikan bonus tambahan untuk guru, yang harus mengorbankan istirahat makan siangnya karena mengawasi siswa yang tidur siang. Selain itu, uang denda sebagai jaminan siswa tak meninggalkan sekolah ke kafe internet di dekatnya.

Awalnya, sekolah mengklaim otoritas pendidikan setempat sudah diberitahu dan menyetujui sekolah memungut biaya, meski ujung-ujungnya menjadi masalah.

Sekolah menambahkan, beberapa siswa tinggal jauh dari sekolah dan karena alasan tersebut siswa tak bisa pulang saat istirahat.

Insiden ini tampaknya meniru operasi yang terjadi pada 2012 di sekolah di Henan. Guru memaksa siswa sekolah menengah membayar denda delapan Yuan setiap bulan untuk bisa tidur siang selama istirahat makan siang.

Kasus itu akhirnya menjadi masalah dan Otoritas Pendidikan lokal memerintahkan sekolah mengembalikan denda tidur siang itu setelah proses penyelidikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.