Sukses

Studi: Rokok 'Vape' Elektronik Kurangi Kecanduan Rokok Tembakau

Menurut studi rokok elektronik berhasil menurunkan konsumsi rokok tembakau.

Liputan6.com, New York Hingga kini, Badan Pengawas Makanan dan Obat Dunia (FDA) dan Electronic Cigarette Association (ECA)  tidak menganjurkan penggunaan rokok elektronik yang juga dikenal dengan istilah vape atau vaping ini. Walau begitu, tidak dipungkiri beberapa orang yang sudah mencoba rokok elektronik merasakan dampak positif tak lagi kecanduan terhadap rokok tembakau.

Hal ini diketahui dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International of Journal of Environmental Research and Public Health. Dalam studi ini peneliti membagi partisipan dalam tiga kelompok. Kelompok pertama dan kedua masih menggunakan rokok elektronik dan rokok, sedangkan kelompok kedua hanya mengonsumsi rokok tembakau selama dua bulan.

Pada level kedua, kelompok ketiga pun diberi rokok elektronik.

Hasilnya, sekitar 21 persen partisipan berhenti merokok tembakau , sedangkan 23 persen mengurangi rokok tembakau.

"Rokok elektronik menawarkan para perokok tembakau alternatif untuk merokok sehingga bisa mengurangi merokok menggunakan rokok tembakau atau bisa juga sampai berhenti," terang pemimpin studi Profesor Frank Baeyens seperti dilansir Time pada Kamis (20/10/2014).

 

Baca Juga:

Akhir November, Aturan Rokok Elektrik Akan Berlaku

Belum Ada Bukti Aman, Rokok Elektrik atau Vaping Tak Disarankan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini