Sukses

Klinik Olahraga Bukan Hanya untuk Atlet

Klinik olahraga identik dengan atlet itu memang benar, tapi bukan berarti pasien umum tidak datang ke sini.

Liputan6.com, Jakarta Jika mendengar atau melihat sebuah klinik olahraga, orang pasti berpikir hanya atlet dan olahragawan saja yang datang ke klinik tersebut. Namun, sebenarnya ada juga pasien yang bukan atlet atau olahragawan boleh datang untuk memeriksakan kesehatan di klinik olahraga ini. Demikian disampaikan oleh Dokter Spesialis Olahraga RS. Royal Progress, Dr. Zaini K. Saragih, SPKO, saat ditemui Liputan6.com, ditulis Kamis (11/09/2014).

"Klinik olahraga identik dengan atlet itu memang benar, tapi bukan berarti pasien umum tidak datang kesini. Contohnya pasien umum RS. Royal Progress yang selesai operasi dan membutuhkan terapi dapat melanjutkan di Sport Medika Center untuk mempercepat proses pemulihan tubuhnya," ujar dokter Zaini.

Dokter Zaini menjelaskan, sejak Mei 2014, RS Royal Progress resmi memiliki klinik olahraga bernama Royal Sport Medicine Centre yang memberikan pelayanan paripurna kepada atlet profesional dan non profesional (umum) yang memerlukan konsultasi atas performa, solusi medis untuk cedera olahraga dan solusi kesehatan yang berkelanjutan.

"Saat ini kami sedang menangani beberapa atlet yang mengalami cedera. Sebagian besar atlet sepakbola dan basket. Namun ada beberapa pasien umum yang datang pada kami untuk konsultasi kesehatan tubuh berkaitan dengan berat badan yang ideal," ucap Zaini.

Lebih lanjut dokter Zaini menjelaskan cara kerja dokter olahraga dalam menangani pasiennya. Menurut Zaini, tim dokter akan memberikan pelayanan diagnostik, edukatif, kuratif, dan rehabilitasi yang akan meningkatkan performa para atlet untuk kembali ke arena olahraga dan berkompetisi dengan fisik yang prima.

Keberadaan klinik dan dokter olahraga, menurut Zaini sangat penting untuk memantau dan menjaga kondisi atlet dan siapa saja yang ingin memiliki tubuh sehat dan ideal.

Terkait kesehatan tubuh secara umum seperti memeriksa berat badan dan tensi darah, Zaini menerangkan bahwa dengan periksa ke dokter umum saja itu tidak cukup. Karena penjelasan yang ada di dokter umum jelas tersedia di dokter olahraga tapi penjelasan yang ada di dokter olahraga belum tentu ada di dokter umum.

"Saya awalnya dokter umum, kemudian ambil spesialis olahraga di Universitas Indonesia. Dari sini sudah jelas ilmu yang dipelajari berbeda dan lebih dalam lagi. Jika mengukur berat ideal tidaknya, maka massa otot, lemak dan tulang juga akan dihitung," terang Zaini.


(Foto : Dokter Zaini ketika bersama seorang pasien yang sedang menggunakan alat pengukur berat badan dan tubuh).

Dengan keberadaan klinik olahraga di RS Royal Progress, atlet maupun pasien umum yang ingin memeriksa kesehatan dan mengatasi cedera akibat olahraga dapat langsung datang ke dokter olahraga. Dibanding di rumah sakit lain yang awalnya akan diperiksa dokter umum baru kemudian di rujuk ke spesialis terkait.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini