Sukses

Topi Pencegah Rambut Rontok Akibat Kemoterapi Diciptakan

Kini ada perangkat yang bisa mencegah rambut rontok pada pasien kanker yang kemoterapi.

Liputan6.com, New York Salah satu efek kemoterapi membuat para pasien kanker mengalami rambut rontok. Tapi, kini ada perangkat yang diciptakan untuk mencegah rambut rontok akibat perawatan medis ini. Rencananya Amerika Serikat akan menggunakannya pada 2015.

Perangkat dari Swedia ini dinamakan DigniCap yang digunakan di Eropa sejak 1999 tapi belum digunakan di Amerika Serikat. Dignicap saat ini masih dalam uji klinis di Weill Cornell Medical College untuk mendapat persetujuan FDA (Badan dalam mengobati kerontokan rambut selama kemoterapi.

Topi silikon tersebut katanya bisa mencegah kemoterapi mencapai dan membunuh folikel rambut. Rasa dingin bisa menyempitkan pembuluh darah di kulit kepala, yang mencegah obat yang digunakan untuk kemoterapi mencapai dan membunuh sel-sel folikel rambut.

Carolyn Dempsey merupakan salah satu pasien yang mencoba perangkat DigniCap tersebut. Wanita usia 44 tahun itu didiagnosa kanker payudara pada Mei tahun lalu.  Ibu tiga anak ini membayangkan ia akan mengalami kebotakan karena kemoterapi, mengalami mual dan kelelahan. Tapi, ia sudah siap menghadapi itu semua.

Seorang teman bercerita kepadanya tentang pendinginan kulit kepala, yang terbukti mencegah rambut rontok karena kemoterapi.  Ia pun penasaran dan mendatangi Weill Cornell Breast Center, di New York-Presbyterian Hospital. Di sana Dr Tessa Cigler sedang meneliti DigniCap. Sayang, perangkat ini belum tersedia di Amerika Serikat.

"Kami terdorong sejumlah pasien yang bisa menjaga rambut mereka," kata Cigler.

Survivor kanker payudara itu mengaku merasa sangat beruntung mengetahui terapi tersebut. Ia khawatir kebotakan yang dialaminya bisa menakuti anak-anaknya yang berusia 12, 9, dan 6 tahun.

Menurut Cigler, terapi ini memungkinkan wanita melindungi daerah pribadi mereka. "Tanpa topi ini, 100 persen perempuan kehilangan rambut mereka dalam pengobatan kedua," kata Cigler seperti dilansir Dailynews, Senin (14/4/2014).

Pasien dengan kanker cukup duduk di kursi berbaring menerima kemoterapi infus. Topi dari silikon tersebut kemudian dipasang ke kepala pasien. Topi dihubungkan ke unit pendingin yang mendinginkan kulit kepala sampai 37 derajat.

Dengan menggunakan topi ini, keluarga harus membawa es kering ke pusat onkologi (kanker) dan mengganti topi setiap 30 menit sebelum proses kemoterapi infus dimulai. Topi dengan kumparan internal dihubungkan ke unit pendingin secara bertahap. Topi juga terus dipakai selama kemoterapi dan selama 1-2 jam setelah infus.

"Ketika Carolyn didiagnosis, kami diberi Xeroxes dengan daftar pembuat wig, tapi tidak ada menyebutkan topi pendingin atau DigniCaps, " kata Brian Dempsey, suami Dempsey, yang juga seorang desainer grafis di Manhattan.

Untuk meminimalkan kerontokan rambut , pasien disarankan mengurangi tekanan pada rambut dan kulit kepala, membatasi keramas dua kali seminggu, menghindari pengering rambut, pengeriting rambut, atau rol. Selain itu mengurangi menyisir rambut atau mewarnai rambut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini