Sukses

Ibu Pekerja Tak Lagi Merasa Bersalah Saat Jauh dari Anak

Bahkan, ibu pekerja ditemukan lebih puas dengan kehidupan mereka dibandingkan yang tetap di rumah.

Liputan6.com, London Ibu yang bekerja sering diasumsikan merasa bersalah karena tak berada di rumah bersama anak-anaknya. Namun, penelitian terbaru mengatakan, hal itu tak terjadi lagi. Buktinya, hanya 13 persen ibu yang merasa bersalah menghabiskan waktunya jauh dari rumah. Bahkan, ibu pekerja ditemukan lebih puas dengan kehidupan mereka dibandingkan yang tetap di rumah.

Hal ini berdasarkan survei dari situs parenting Mumsnet seperti dilansir Mailonline, Senin (14/4/2014).

Sebanyak 900 ibu disurvei dan hampir setengahnya yakni 48 persen mengatakan memiliki pekerjaan yang dibayar membuatnya lebih bahagia. Sepertiganya dari ibu rumah tangga mengaku lebih memilih memiliki pekerjaan, sedangkan 52 persen mengatakan tinggal di rumah lebih berat dibanding pergi bekerja.

"Kami sering berpikir ibu bekerja terbebani dan memiliki waktu yang buruk, bergegas dari gerbang sekolah ke kantor dengan tidak cadangan satu detik . Tetapi kenyataannya sering lebih rumit. Kebanyakan ingin bekerja, atau bekerja lebih lama," kata Kepala Eksekutif Mumsnet, Justine Roberts.

Roberts menjelaskan, kebanyakan orangtua menemukan jauh dari anak-anak memberikan mereka energi untuk fokus dengan anak-anak ketika tak bersama dengannya. "Mungkin sudah waktunya menghalau klise dari ibu bekerja yang merasa bersalah sekali," kata Roberts.

Pada survei, ibu yang tinggal di rumah mengatakan, mereka merasa tak dihargai orang lain dan takut terlalu memanjakan anak-anaknya apabila tetap di rumah. Hanya seperlima ibu yang mengatakan mereka bisa seperti gambaran ibu di iklan yang memiliki waktu untuk memelihara keliarga.

Direktur Strategi Biro Iklan Saatchi & Saatchi Richard Huntington yang membantu penelitian Mumsnet menjelaskan, dari penelitian tersebut terlihat sudah saatnya kaum ibu berhenti merasa bersalah dengan keseimbangan kerja dan hidupnya.

Sedangkan seorang ahli perkembangan anak Sue Palmer menjelaskan, harus ada pemahaman yang lebih baik terhadap tekanan yang dihadapi ibu yang tinggal di rumah.

"Seorang ibu yang bahagia adalah ibu yang baik, tapi kita harus selalu melihat pada titik pandang anak. Anak-anak menjadi tangguh ketika mereka mendapatkan yang baik, konsisten, perawatan dari orang dewasa yang penuh kasih saya terutama sampai usia dua tahun," kata Palmer.

Menurutnya, yang diperlukan orangtua adalah mendapat informasi yang lebih banyak dan mengenali tekanan yang terlibat saat menjadi ibu rumah tangga.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini