Sukses

Puluhan Dokter Selamatkan Nyawa Pasien dalam Hitungan Detik

32 dokter belajar menyelamatkan nyawa pasien dalam hitungan detik di RSPAU Hardjolukito, Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Seorang pasien cedera akibat kecelakaan, dokter pun dengan cekatan menangani luka pasien. Tapi sebelumnya, dokter menganalisa secara medik terlebih dahulu. Cek keseluruhan mulai dari kepala hingga kaki. Dokter memakai prinsip ABCDE, yaitu Airway, Breathing, Circulation, Dissability, Exposure.

Pertama, dokter membebaskan pernapasan dengan membuat lubang di bagian leher yang menjadi jalur udara. Selanjutnya, dokter memasang neckolar untuk mengantisipasi adanya patah di leher dan kepala.

Pelajaran ini didapatkan 32 dokter dari berbagai daerah Indonesia dengan mengikuti pelatihan menangani kegawatdaruratan di RSPAU Hardjolukito, Yogyakarta, Jumat (28/3/2014).

Ketua panitia Nur Budiyono mengatakan, simulasi ini adalah bagian dari Advance Trauma Life Support (ATLS) yang digelar di RS Hardjolukito. Para peserta ini mendapat ilmu menangani pasien gawat darurat secara cepat dan tepat.

"ATLS ini adalah standar yang harus dimiliki oleh dokter yang ada di gawat darurat. Sehingga dokter tahu ketika pasien datang dokter sudah tahu apa yang harus dilakukan. Ini mengasah mereka untuk menyelamatkan dalam hitungan detik. Begitu datang, ukurannya detik. Ukurannya detik, harus tahu mana yang harus diutamakan. Bukan ukuran menit dan bukan ukuran jam," kata Nur Budiyono.

Standar dari pelatihan ATLS ini sudah sesuai dengan standar yang diterapkan international. Dengan demikian, para dokter dapat meningkatkan kemampuan para dokter dalam menghadapi gawat darurat. "Standarnya internasional, mau di mana pun sama, bukunya sama. Baik digelar di luar tetap sama. Instruktur juga sudah standar internasional," ujar Nur.

Diharapkan, dokter yang lulus dari pelatihan ini dapat mempunyai kemampuan prima dalam menangani kasus trauma gawat darurat. "Harus bisa menangani dan mengetahui jadi dokter harus tahu dan tidak bingung ketika datang pasien," pungkas Nur.

Pelatihan selama 3 hari ini peserta akan mendapat sertifikat yang dapat digunakan peserta dalam melanjutkan pendidikan, pendampingan haji, dan program spesialis.

Baca juga:

Dokter Mogok, Hanya UGD yang Layani Pasien
Tinjau JKN BPJS, SBY: Ini Sejarah... Pahalanya Tinggi
RS Dilarang Minta DP pada Keluarga Pasien Saat Kondisi Darurat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.