Sukses

Stroke Mata Bisa Hilangkan Fungsi Mata Secara Mendadak

Organ bagian mata yang disebut stroke mata atau pembuluh darah di bagian organ mata yang bermasalah

Liputan6.com, Jakarta Stroke tidak hanya menyerang organ bagian tubuh, melainkan juga organ bagian mata yang disebut stroke mata atau pembuluh darah di bagian organ mata yang bermasalah. Memang, stroke mata masih terasa asing di telinga.

Penjelasan ini disampaikan Staf Pengajar Vitreoretina Departemen I Kesehatan Mata FKUI-RSCM, Dr. Elvioza, SpM dalam acara 'Keeping the Vision To See the Future: New Treatment for AMD', ditulis pada Kamis (27/3/2014)

Menurut Elvioza, stroke mata berbahaya karena kejadian itu dapat menghilangkan fungsi mata secara mendadak. Untuk penyebab, memiliki pola yang sama seperti stroke pada umumnya.

"Hanya saja, kalau stroke biasa disebabkan adanya masalah di organ otak, sedangkan stroke mata ada pembuluh darah mata yang pecah di mata. Akibatnya, seseorang mengalami kehilangan fungsi mata," kata dia menjelaskan.

Elvioza menambahkan bahwa stroke mata tidak langsung menyebabkan terjadinya kebutaan. Semua tergantung apakah saat pasien mengalami stroke mata, cepat ditangani atau tidak. Selain itu, tergantung dari letak kerusakannya atau tidak.

"semua itu yang membuat kerusakan fungsi mata permanen atau tidaknya," kata dia menjelaskan.

Dalam kasus ini, tidak mengenal adanya golden periode. Intinya, jelas Elvioza, saat seseorang kolaps, langsung larikan ke rumah sakit agar cepat diperiksa dokter, sehingga kerusakan pada mata tidak membesar.

Untuk pengobatannya, bila terjadi kerusakan di arteri mata, maka pengobatan akan lebih difokuskan pada mendorong sumbatan. Sedangkan untuk organ vena, obat VEGF Trap Eye bisa digunakan dengan cara disuntikan.

Gaya hidup tidak sehat

Menurut Elvioza, gaya hidup tidak sehat masih menjadi penyebab terjadinya penyakit stroke mata ini. Orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi, kolesterol, merokok, dan diabetes, penyebab utama terjadinya stroke mata.

Akibatnya, pembuluh mata akan pecah yang akhirnya merusak fotoreseptor, yang merupakan efek dari kumulatif faktor risiko yang dimiliki.

Untuk itu, karena stroke mata banyak dialami oleh para orang lanjut usia (lansia), ada baiknya untuk menghindari faktor risiko tersebut.

"Ada faktor risiko yang bisa dihindari dan tidak dihindari. Kalau kayak merokok, makan yang tidak benar, semuanya bisa dihindari. Tinggal bagaimana orang tersebut saja," kata dia menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.