Sukses

`Water Birth`, Melahirkan dalam Air Dianggap Tak Aman

Proses melahirkan di air (water birth) beberapa tahun ini menjadi tren di kalangan masyarakat modern.

Liputan6.com, New York Proses melahirkan di air (water birth) beberapa tahun ini menjadi tren di kalangan masyarakat modern. Dipilihnya cara ini, karena dianggap dapat meringankan rasa sakit pada calon ibu sekaligus membuat bayi merasa tetap nyaman karena situasi dalam rahim juga penuh dengan air.

Namun ternyata, water birth dianggap berisiko dan sangat berbahaya. Bahkan banyak ahli mengatakan, proses ini mematikan. Dikutip Daily Mail, Jumat (21/3/2014), The National Childbirth mengatakan bahwa tidak ada bukti dari manfaat yang akan didapat si ibu dan bayinya, ketika memilih proses ini.

Jurnal Pediatri Amerika juga menyebutkan, bahwa melahirkan di air berisiko infeksi akibat air kotor kolam tersebut. Apalagi saat ini, banyak para calon ibu yang memilih kolam renang di rumah sendiri ketimbang melahirkan di rumah sakit.

Selain itu, terjadinya pendarahan yang cukup serius, ditambah masalah pernapasan dan risiko tenggelam menghantui para wanita yang memilih melahirkan dengan cara ini.

Meskipun saat ini belum ada bukti yang menunjukan bahwa persalinan dalam air berbahaya, para dokter kandungan di Amerika Serikat diminta untuk lebih berhati-hati sebelum benar-benar yakin menjalani proses persalinan itu.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini