Sukses

Mimpi Mantan Menkes untuk Terapi Sel Punca di Indonesia

Perkembangan ilmu stem cell yang semakin berkembang, diharapkan akan menjadi pengobatan yang selalu digunakan di masa datang.

Liputan6.com, Bogor Terapi stem cell atau sel punca yang begitu menjanjikan dalam penyembuhan berbagai penyakit, membuat mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1998, yang sekarang menjabat sebagai Ketua Komite Pengembangan Sel Punca dan Rekayasa Jaringan, Prof. DR. dr. Farid Anfasa Moeloek, SpOG memiliki mimpi sendiri. Apakah itu?

Menurut Prof. Moeloek, dengan perkembangan ilmu stem cell yang semakin berkembang, diharapkan akan menjadi pengobatan yang selalu digunakan di masa datang. Jadi, bagi pasien yang mengalami suatu penyakit tertentu yang hanya dapat disembuhkan melalui jalan operasi dan mengonsumsi obat secara rutin, tak pernah ada lagi.

"Mimpi saya, dengan berkembangnya ilmu stem cell ini, kalau ada orang sakit gula tidak perlu lagi melakukan suntik insulin. Biar insulin regenerasi sendiri dengan pengobatan stem cell ini," kata Prof. Moeloek dalam media workshop bertema 'Stem Cell Technology For a Better Life' di Novotel Bogor, Jawa Barat, ditulis Minggu (9/3/2014)

Pun dengan luka, diharapkan dapat  sembuh dengan sendirinya ketika diberi terapi stem cell, asal tidak ada terjadinya infeksi. "Selain itu, saya juga memiliki mimpi, bagi pasien katarak, tidak perlu lagi dioperasi, cukup dengan terapi stem cell," kata dia menambahkan.

Apa yang menjadi mimpinya kini merupakan tindak lanjut dari kejadian yang pernah dialaminya, saat dia menjabat sebagai Menteri Kesehatan.

Saat itu, cerita Prof. Moeloek, ekonomi bangsa Indonesia sedang mengalami porak poranda, dengan harga dollar yang melambung tinggi. Di saat bersamaan, bahan baku obat di sini, hampir keseluruhannya diimpor. Sebab, kita tak punya bahan baku sendiri.

Maka itu, tak ingin hal serupa terjadi  di masa akan datang, diharapkan terapi stem cell ini, mampu menjadi jalan keluarnya.

"Ini pengobatan yang sangat menjanjikan, dan kita harus melihat ke depan. Ini harus dikembangkan. Jangan sampai masyarakat kita mengeluarkan uang di negara lain hanya untuk terapi stem cell. Stem cell harus menjad tuan rumah di negaranya sendiri," kata dia meyakinkan.

ReGeniC 'Edukasi Layanan Sel Punca Secara Holistik'

Sebagai perusahaan Farmasi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) selalu berinovasi memberikan yang terbaik bagi kesehatan masyarakat.

Sadar akan semakin pesat perkembangan terapi stem cell di sini, melalui anak perusahaan PT Bifarma Adiluhung, didirikanlah sebuah pusat edukasi layanan tentang layanan stem cell dengan nama ReGenic (Regenerative and Cellular Therapy).

Direktur PT Bifarma Adiluhung menjelaskan, Regenic merupakan unit edukasi mengenai layanan sel punca secara holistik kepada masyarakat Indonesia.

"Maksud secara holistik di sini adalah adanya kerja sama yang baik dan harmoni dari Pusat Pelayanan Sel Punca di rumah sakit yang telah mendapat izin resmi dari lembaga regulasi yang menaunginya, di mana ditangani oleh para ahli sesuai bidangnya masing-masing," kata Krish.

"Lalu, laboratorium pengelolahan sel punca sesuai dengan peraturan perizinan yang resmi berlaku, dan dikeluarkan oleh lembaga regulasi yang menaunginya, dan yang terakhir pasien pengguna jasa layanan sel punca," kata Krish menambahkan

Dalam legalitasnya, laboratorium perbanyakan sel punca PT Bifarma Adiluhung ini telah mengajukan izin ke Kementerian Kesehatan sejak tahun 2007, dan berkat bimbingan serta arahan dari Kementerian Kesehatan, Komite Pengembangan Sel Punca dan Rekayasa Jaringan, Badan POM, dan juga Dinas Kesehatan DKI Jakarta, maka pada 3 Juni 2013, laboratorium ini telah mendapat izin dari Kemenkes.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.