Sukses

Ini Pelajaran Berharga untuk Para Wanita Setia

Kesetiaan wanita belum tentu dibalas dengan rasa cinta yang mendalam dari lawan jenisnya, berikut ini pelajaran berharga untuk wanita.

Kesetiaan seorang wanita belum tentu dibalas dengan rasa cinta yang mendalam dari lawan jenisnya. Hal ini yang dirasakan wanita-wanita cantik dan berprestasi ini.

1. Sarah Ayton.

Atlet berlayar ini menjadi wanita Inggris pertama yang memenangkan emas olimpiade tiga kali berturut-turut. Wanita yang lahir di Ashford, Surrey 9 April 1980 mendapatkan medali emas pertamanya di kelas Yngling di Olimpiade Athena 2004.

Sarah menikah dengan peselancar Nick Dempsey pada Oktober 2008 dan dikarunia anak bernama Thomas Flynn, yang lahir 28 Juni 2009. Kehebatannya sebagai atlet tidak berlangsung lama karena dengan mengejutkan Sarah berhenti dari semua kompetisi dan meninggalkan hobinya ini demi sang suami.

"Tidak ada keraguan untuk saya mengorbankan semua yang saya sukai demi suami saya. Dia benar-benar menakjubkan, aku tidak bisa melakukan apapun tanpa dia," kata Sarah.

Namun sayang pengorbanan Sarah tidak berbuah manis, setelah mendapatkan medali perak, Dempsey melompat ke laut dan berenang ke keluarganya.

Empat bulan kemudian, pernikahan mereka pun di ujung tanduk. Tanpa alasan yang jelas, suami Sarah meninggalkannya. Kini mantan atlet berprestasi ini tinggal seorang diri dengan anaknya di Weymouth.

"Saat itu saya berpikir saya akan senang jika dia senang. Maka saya ingin bersamanya hari tua bersama sang suami dan mengorbankan semua ambisi saya untuk mencapai kebahagiaan bersamanya," kata Sarah dikutip Dailymail, Jumat (21/2/2014).

Sarah merupakan wanita yang penuh cinta, rela memberikan semuanya untuk suaminya. "Aku melakukannya dengan itikad baik. Dia adalah belahan jiwaku, orang yang membuat hidup saya bewarna," kata Sarah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman


2. D. Phil

Wanita lulusan Oxford ini mengaku banyak belajar dari seorang Sarah Ayton. "Saya pun merasakan apa yang Sarah rasakan, saya belajar dari pengalaman sarah. Pengorbanan besar yang dilakukan wanita hanya memiliki arti sedikit untuk pria. Dan kami akan melakukan apapun agar kami dianggap setia," kata Phil.

Phil hidup dengan suaminya selama hampir tujuh tahun dengan kebahagiaan tak terkira walaupun dalam keadaan serba kekurangan. "Kami menikah pada tahun 1972, kami mahasiswa di Oxford. Dia melakukan penelitian zoologi di sebuah hutan lokal. dan saya sibuk mempelajari satra," katanya.

Wanita ini pun mendapatkan gelar sarjana pada 1975 dan ingin melanjutkan impiannya sejak kecil mengabdikan diri pada dunia akademis terutama di Universitas Oxford.

"Saya didorong untuk mendaftar ke universitas lain, namun menurut saya Oxford itu sulit dan saya akan kehilangan kepercayaan kalau meninggalkan Oxford. Tapi mantan suami saya bilang saya punya gelar cukup baik, ditambah kemampuan untuk mengajar mahasiswa sehingga perlu mencari tempat lebih baik," kata Phil.

Namun setelah Phil menuruti perkataan sang suami, wanita ini ditinggalkan. "Begitulah cara dia membodohi saya. Saya menyesal tidak menganggap diri saya dan mendengarkan dia padahal itu impian saya. Dia meninggalkan ketika kami punya anak bernama Karim," kata Phil.

Menurut Phil, banyak perempuan melakukan hal yang bisa dikatakan gila atau bodoh hanya karena pria yang dicintainya. "Sekarang aku tahu itu menjadi setia belum tentu mendapatkan balasan terima kasih atau kesetiaan balik dari suami. Dia meninggalkan saya untuk wanita yang lebih muda," ujar Phil.

Phil mengatakan bukan berarti wanita tidak boleh setia, namun perlu dipikirkan seberapa layak pria tersebut untuk didukung lebih. "Mungkin karena wanita lebih memiliki sikap takut kehilangan, maka rela melakukan hal apapun untuk pria. Wanita seperti pemandu sorak untuk wanita, namun perlu juga memikirkan impiannya," kata Phil.
3 dari 3 halaman


3. Justine

Seorang konsultan bisnis yang sukses dengan rumah indah di London ini merupakan teman dari Phil. Menurut Phil, Justine pernah merasakan hal serupa dengannya.

"Justine memiliki suami baik dan bayi cantik. Suaminya mendapat pekerjaan yang lebih baik di Amerika Serikat pada 2009 sehingga Justine harus ikut dan meninggalkan ambisi dan mimpinya," kata Phil.

Saat berangkat ke Amerika Serikat, Justine adalah perempuan pirang yang cantik namun sayang saat kembali wanita 23 tahun tersebut berubah.

"Dia sekarang menjadi janda pecandu alkohol membenci dirinya sendiri karena melupakan mimpi dan ambisinya untuk pria yang meninggalkannya. Wanita tidak perlu terlalu membuktikan cintanya kepada seorang pria, pikirkan juga diri sendiri daripada harus menyesal nantinya," kata Phil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.