Sukses

Penderita Skizofrenia Dibawa ke Alternatif Karena Dianggap Santet

Banyak orang percaya skizofrenia adalah penyakit akibat guna-guna. Padahal jika penderita segera dibawa ke dokter, ia bisa pulih kembali

Di Indonesia, masih banyak orang percaya bahwa skizofrenia atau penyakit jiwa adalah akibat guna-guna, santet dan sebagainya. Sehingga ODS (Orang Dengan Skizofrenia) lebih banyak dibawa ke dukun bukanlah dokter. Padahal jika penderita segera dibawa ke dokter, kemungkinan pulih kembali akan lebih besar.

Begitu disampaikan oleh Ketua Umum KPSI (Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia), Bagus Utomo saat ditemui dalam acara Kampanye Kesadaran Publik 'Lighting the Hope for Schizophrenia' di Plaza Senayan, ditulis Minggu (16/2/2014).

"Masalahnya, rata-rata keterlambatan pasien yang mengalami skizofrenia adalah 4 tahun. Dia dibawa mutar alternatif dulu baru ke dokter. Padahal apabila terdeteksi dini dan dalam jangka waktu 1 tahun dan melakukan pengobatan rutin selama 2 tahun, penderita skizofrenia bisa pulih," kata Bagus.

Bagus mengatakan, hal ini sangat disayangkan karena penyakit ini menyerang otak sehingga dapat meruntuhkan seseorang beraktivitas sebagaimana orang normal lainnya.

"Yang tadinya sekolah, jadi nggak sekolah. Yang tadinya kerja jadi nggak kerja. 1 tahun ini golden times, kalau diabaikan akan membuat penderita rendah diri dan susah membuatnya bangkit," terangnya.

Seperti diketahui, skizofrenia merupakan penyakit jiwa terberat dan kronis sehingga timbul halusinasi, delusi, pikiran yang tidak jelas dan tingkah laku atau bicaranya yang tidak wajar.

Gejala skizofrenia biasanya muncul pada remaja atau dewasa muda. Tapi tidak menutup kemungkinan bisa menyerang seseorang dengan usia di atas 40 tahun.

Sejauh ini, para peneliti belum menemukan penyebab pasti skizofrenia. Tapi ahli kesehatan sering menghubungkan penyakit ini dengan faktor genetis, kondisi pra kelahiran, cedera otak, trauma, tekanan sosial dan stres. Pemakaian narkotika dan obat-obatan psikotropika juga disebut menjadi faktor pemicu skizofrenia.

(Fit/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini