Sukses

Tangis Dokter Ayu Juga Tangis Para Sejawatnya

Hebohnya para dokter yang melakukan aksi mendukung dokter Ayu pada 27 November lalu, ternyata membuat dokter Ayu terharu

Hebohnya para dokter yang melakukan aksi mendukung dokter Ayu dan rekan se-Tanah Air pada 27 November lalu, membuat haru dokter Ayu. Ia mengungkapkan, kala itu ia merasa ketakutan dan depresi karena harus masuk rutan (Rumah Tahanan). Tapi berkat aksi yang dilakukan teman seprofesi, semua itu seakan menguatkannya.

"Iya, saat itu saya melihat dari atas dan teman seprofesi begitu mendukung. Saya sangat terharu karena saya di dalam merasa depresi. Tapi dengan dukungan sejawat seluruh Indonesia, saya jadi kuat. Ternyata tangis saya adalah tangis mereka juga," kata Ayu saat temu media yang berlangsung di kantor IDI Pusat, Jakarta, ditulis Jumat (14/2/2014).

Meski sempat membuat heboh publik karena dokter kandungan serempak melakukan aksi dan tidak menerima pasien sementara waktu, tapi Ayu menilai bahwa hal tersebut merupakan bentuk solidaritas sejawat dokter yang tidak bisa disalahkan.

"Kami itu seperti saudara kandung. Satu sedih, saudara lain juga akan sedih. Itu dukungan moral bagi saya. Saya merasa tidak sendiri mengatasi keadilan. Maka itu, dokter yang melakukan aksi ketika itu jangan diartikan meninggalkan pasien," jelas Ayu.

Menurut Ayu, dokter yang melakukan aksi ketika itu tetap menolong pasien yang kondisinya gawat darurat. "Sama seperti hari libur lain atau libur nasional, para dokter praktek tidak buka tapi emengency tetap buka".

(Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.