Sukses

Bingung Bedakan Batuk Kering dan Basah?

Orang banyak yang tak bisa membedakan berbagai jenis batuk. Alhasil, batuk bisa lama sembuh karena salah obat.

Orang banyak yang tak bisa membedakan berbagai jenis batuk. Alhasil, batuk bisa lama sembuh karena tak memberikan bantuan apapun setelah salah memilih obat.

Dr Mehul Thakkar pulmonologist di Mumbai menjelaskan berbagai jenis batuk sehingga Anda semua bisa membedakannya dan memilih obat yang tepat.

Menurut Dr Thakkar, batuk pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis yakni:
  1. Kering: Batuk kering biasanya tak ada dahak atau tak ada produksi sputum. Batuk kering ini juga terbadi menjadi dua atau tiga jenis.
  2. Basah:  Orang bisa memiliki banyak dahak (sputum) karena masalah yang timbul dari paru-paru seperti bronkitis, pneumonia, asma, dan gangguang yang langka seperti kanker paru-paru atau GERD.

"Paling sering Anda melihat batuk kering pendek karena infeksi virus dari hidung dan tenggorokan. Anda bisa terus menerus dengan perasaan ada sesuatu yang terjebak di tenggorokan," kata Dr Thakkar seperti dikutip dari Health, Selasa (11/2/2014).

Setelah itu ada batuk lain yang disebut batuk berentetan, terutama terlihat pada radang tenggorokan (pembengkakan atau infeksi laring). Ketika pasien batuk, ada rasa sakit di tenggorokan dan kesulitan bernapas.

Jenis ketiga dari batuk kering lanjut Dr Thakkar adalah batuk rejan. Ini disebabkan bakteri. "Kondisi ini biasanya hanya terlihat pada anak-anak. Pasien batuk terus menerus, setelah itu ada suara serak dan sulit bernapas," katanya lagi.

Pengobatan Berbeda

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman



Untuk mengobati batuk, menurut Dr Thakkar, sangat penting mengidentifikasi jenis batuk. Batuk kering yang pendek pengobatannya biasanya ditujukan untuk membasahi saluran napas atau dan menyingkirkan akar batuk, yang dalam banyak kasus karena infeksi.

"Karena itu sebagian batuk kering ini bisa diobati dengan pengobatan rumah seperti inhalasi uap. Ini membasahi saluran udara dan meringankan sakit tenggorokan dan iritasi," katanya.

Obat lain termasuk menggunakan pelega tenggorokan dan obat batuk sirup yang diformulasikan untuk mengobati batuk kering.

"Dalam bkasus batuk yang disebabkan alergi atau infeksi, resep yang dimungkinkan antibiotik atau antihistamin untuk meredakan gejala. Jika kondisi pasien memburuk, mungkin perlu menggunakan nebulizer, merupakan metode untuk membantu napas pasien dengan mudah," kata Dr Thakkar.

Sementara, pengobatan untuk batuk basah biasanya ditujukan untuk mengurangi sesak di dada. Ini bisa diobati dengan obat batuk ekspektoran yang mengeluarkan dahak.

Tak hanya mengeluarkan dahak, penyebab batuk juga harus diobati. Jika bronkitis, ada obat-obatan resep yang mengandung bronchodialators atau inhaler yang mengandung steroid.

Ada juga tablet yang tersedia yang mengandung bronchodialators ini dan steroid. Jika situasi parah, tersedia injeksi. Pendekatan ketiga adalah untuk meresepkan antibiotik.

(Mel)

Baca Juga:

Ini Cara Lindungi Tubuh dari Tertular Flu di Kantor
Makanan Sehat Penangkal Flu Kala Musim Hujan
7 Cara Mengobati Flu Ibu Hamil Tanpa Obat Kimia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.