Sukses

Dianggap Menghina, Kampanye Kanker Pankreas Tuai Protes

Kampanye yang dibuat badan amal dari UK, Pancreatic Cancer Action (PCA) menuai protes karena isi kampanye yang dianggap penghinaan.

Kanker sepertinya menjadi masalah serius yang akan terus meningkat jumlah penderitanya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengingatkan akan ada 22 juta kasus kanker baru setiap tahunnya dalam dua dekade (20 tahun).

Salah satu jenis kanker yang paling menakutkan adalah kanker paru-paru. Jenis kanker ini merupakan penyebab paling umum kematian dengan perkiraan 8,2 juta kematian. Di Inggris kanker pankreas tercatat sebagai salah satu pembunuh nomor satu di Inggris.

Untuk meningkatkan kesadaran kanker pankreas, sebuah kampanye pun dibuat oleh badan amal dari UK, Pancreatic Cancer Action (PCA). Namun sayang, kampanye ini menuai protes, tidak sedikit yang mengangap itu adalah sebuah penghinaan untuk penderita kanker lainnya.

Dalam iklan kampanye yang ditayangkan di televisi, bintang iklan seorang survivor (penderita) kanker pankreas terang-terangan mengatakan 'saya berharap saya mengidap kanker payudara atau kanker testis'

Banyak yang menanyakan mengapa PCA memilih perbandingan tingkat bertahan hidup antara kanker pankreas dengan kanker lainnya. Menurut iklan tersebut, penderita kanker hanya bisa bertahan hidup maksimal hingga lima tahun. Itu pun peluangnya hanya tiga persen.

Sementara untuk penderita kanker payudara mencapai 85 persen dan kanker testis 97 persen. Beberapa kritikus mengatakan, kampanye ini begitu kontroversial.

Dikutip dari Dailymail, Jumat (7/2/2014) tidak sedikit yang mengutuk kampanye ini lewat media sosial twitter.

@lesleykinney mengatakan : 'Seandainya aku punya kanker payudara, kalimat dalam kampanye itu menyakiti semua penderita kanker lain dan keluarganya'

@ MBCNbuzz menuliskan: 'Kelangsungan hidup bukan untuk dibanding-bandingkan. Kematian adalah kematian.'

@ BCCare mengatakan : 'Kecuali jika Anda pernah mengalami sendiri, maka akan paham sepenuhnya realita tentang kanker payudara'

Di tengah protes tersebut, Pendiri Badan Amal, Ali Stunt yang juga didiagnosis kanker pankreas di tahun 2007 membela kampanye ini.

"Ketika didiagnosis, saya merasa ngeri saat mempelajari tingkat kelangsungan hidupnya. Saat itu yang ada di pikiran, saya ya berharap punya kanker jenis lain, walaupun saya paham semua jenis kanker itu mengerikan. Namun yang paling penting itu kita harus meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker," katanya.

(Mia/Abd)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini