Sukses

Otak Ibu Muda Rusak Usai Operasi Besarkan Buah Dada

Seorang ibu di Florida mengalami kerusakan otak dan tak bisa berjalan lagi usai operasi kosmetik.

Seorang ibu di Florida mengalami kerusakan otak dan tak bisa berjalan lagi usai operasi kosmetik. Ia adalah Linda Perez yang melakukan operasi pembesaran payudara di Miami.

Enam bulan usai operasi, ibu lincah berusia 18 tahun itu mengalami komplikasi medis yang membuatnya koma selama dua bulan.

Linda menjalani operasi payudara pada 12 Agustus 2013 di Coral Gables Cosmetic Center dengan harga diskon US$ 2.100. Satu jam setelah operasi, ia mengalami komplikasi dan koma hingga Oktober 2013.

Ia sebenarnya orang yang senang bercanda dan penyemangat putranya yang masih kecil. Kini, tiga bulan setelah bangun dari koma, banyak orang yang tak mengenali Linda.

"Dia depresi dan menangis," kata sang ibu, Mariela Diaz kepada Miami Herald dan dikutip Daily News, Rabu (5/2/2014).

Komplikasi yang dialami Linda membuat otaknya rusak dan tak bisa berbicara serta membutuhkan perawatan selama 24 jam.

"Dia melihat bahwa ia tak bisa berjalan dan ketika ia menyadari apa yang terjadi padanya, ia menangis," kata Mariela.

Pengacara keluarga, Mark Eiglarsh mengatakan, ia harus dirawat selama 24 jam. Ia tak lagi bisa makan, mandi, atau pergi ke kamar mandi sendiri. Selain itu, Linda tak bisa berbicara atau berjalan serta tak memiliki kemampuan untuk merawat anaknya yang masih kecil.

"Ibunya membandingkan kondisinya seperti bayi yang tak berdaya," kata Eiglarsh.

Tapi, hingga kini belum jelas mengapa Linda bisa seperti kondisi saat ini. Eiglarsh mengatakan, itu semua kesalahan klinik.

"Seseorang yang berusia 18 tahun yang sehat seharusnya bisa menjalani prosedur bedah dan tak berakhir dengan keadaan koma," katanya.

Menurut pengacara klinik kosmetik itu, mungkin ada beberapa masalah medis di masa lalu Linda dan dia tak memberitahunya.

Dalam laporan sebelumnya dari Ahli Bedah Linda, Dr Jacob Freiman, masalah medis yang dialami Linda mirip yang dialami setelah kelahiran anak.

"Mereka menempatkan anastesi spinal dan dia memerlukan intubasi (memasukkan selang nafas dari mulut atau hidung ke trakea di paru-paru untuk mempertahankan jalan nafas)," bunyi laporan yang menjelaskan pascapersalinan.

Freiman meyakini Linda menyembunyikan informasi ini darinya sehingga operasi tak dihentikan.

Tapi pengacara Linda, Eiglarsh menyebut itu semua omong kosong. "Kami memperoleh catatn medis ketika ia melahirkan anaknya dan dia memiliki epidural tanpa anastesi apapun. Tuduhan dia mengalami reaksi negatif terhadap anastesi dalam upaya menyalahkan korban dan menghindari tanggung jawab atas kelalaian mereka," tulis Eiglarsh.

Menurut catatan, Freiman merupakan Ahli Bedah yang disertifikasi American Board of Plastic Surgery. Ia juga tak memiliki riwayat malapraktik.

(Mel/Abd)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini