Sukses

Teropong Shio: Rhoma Irama, Angel Lelga Tidak Pas di Politik

Suhu Naga menilai kurang elok bila keduanya bersikeras untuk maju sebagai calon pemimpin, yang mana sebenarnya kedua orang itu tidak mampu

Rhoma Irama dengan penuh percaya diri mencalonkan diri sebagai Presiden pada pemilihan umum 2014. Tak ketinggalan, Angel Lelga yang pernah dekat dengan sang raja danggut tersebut juga maju sebagai calon legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan ditempatkan di daerah pemilihan wilayah Jawa Tengah. Apa keduanya benar-benar dirasa pantas?

Dilihat dari shio kedua tokoh masyarakat itu, Pakar Psycocybernatic, Suhu Naga menilai kurang elok bila keduanya bersikeras untuk maju sebagai calon pemimpin. Menurut Suhu, kedua orang itu dianggap tidak mampu.

"Parah. Kalau tidak mampu, ya jangan mencalonkan diri. Ukur diri saja," kata Suhu Naga , saat berbincang dengan Health Liputan6.com di Plaza Festival, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, ditulis Jumat (31/1/2014)

Angel lelga yang lahir di Surakarta pada 1 Januari 184 dan terlahir dengan shio tikus, dianggap tidak cocok terjun  ke dunia politik. Selain dari shio yang dirasa tidak cocok terhadap shio kuda itu sendiri, sosok Angel dirasa kurang pas untuk melakukan itu.

"Lebih baik Angel Lelga ukur diri dan kemampuan saja. Mending duit yang dia punya disimpan dan ditabung. Tabungannya, buka usaha untuk menghidupkan karyawannya," kata Suhu Naga menjelaskan.

Sedangkan Rhoma Irama yang lahir di Tasikmalaya pada 11 Desember 1946, dan terlahir dengan shio anjing, dianggap tidak pantas karena garisnya tidak mengarah ke bidang itu. "Dia memiliki garis karir keberuntungan. Tapi, tidak untuk di dunia politik," kata Suhu Naga lagi.

Bila sang Ksatria Bergitar itu masih memaksakan diri mencalonkan diri menjadi Presiden, lanjut Suhu Naga, maka itu akan terasa sia-sia dan hanya bikin capai hati saja.

"Energi dia untuk jadi pemimpin itu tidak ada. Yang ada hanya energi penggembira saja," kata Suhu Naga menerangkan.

Khusus Rhoma Irama, Suhu Naga mengibaratkan sebuah tanah yang lapuk, yang tidak mampu menjadi sebuah pondasi yang kokoh. Bagaimana bisa, mempertahankan bangunan mewah di atas pasir?


(Adt/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini