Sukses

Siapa yang Lebih Bersinar di Tahun Kuda Perang, Jokowi atau Ahok?

Bagaimana `nasib` kedua sosok itu bila dilihat dari shio masing-masing?

Pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat ini menjadi sosok Pemimpin yang paling disegani. Tak hanya menebar janji, tapi bukti yang ada menandakan bahwa kerja kedua sosok bersahaja itu benar-benar ada.

Lantas, bagaimana `nasib` kedua sosok itu bila dilihat dari shio masing-masing? Apakah salah satu di antara keduanya layak untuk mencalonkan diri menjadi RI 1?

Berdasarkan astrologi Cina, tahun ini merupakan tahun bagi shio kuda untuk menampakkan taringnya. Untuk elemennya sendiri, Pakar Psycocybernatic, Suhu Naga (40) lebih senang menyebutnya tahun Kuda Perang.

"Ditelaah dari shio (pemahaman tentang shio) dari kedua orang itu, ada yang harus 'masuk goa' dulu, dan ada pula yang mampu memberikan peran banyak pada tahun ini," kata Suhu Naga.

Ahok

Pria asal Belitung Timur ini lahir pada 29 Juni 1966. Dengan begitu, anak pasangan Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsih terlahir dengan shio kuda.

Shio kuda dan tahun 1966 memiliki kontribusi yang cukup baik untuk perjalanan karier seorang Ahok. Sebab, menurut Suhu Naga, secara karier pria yang dikenal tegas tersebut akan baik-baik saja.

Bahkan, dapat dikatakan Ahok merupakan salah satu tokoh yang turut berperan cukup banyak dalam hal positif di tahun Kuda Perang.

Untuk kesehatannya sendiri, ditelaah dari shio yang dimilikinya, Ahok dianggap lemah di bagian kepala dan pinggang. Dan yang kedua, Ahok harus lebih banyak beristirahat karena akan mudah kelelahan.

"Semua ini karena eksistensi Ahok di tahun Kuda Perang semakin ketat. Maka itu, dia membutuhkan daya tahan yang cukup tinggi. Dia akan lebih banyak lagi kegiatannya," kata Suhu Naga saat berbincang dengan Health Liputan6.com di Plaza Festival, Rasuna Said, Jakarta, ditulis pada Kamis (30/1/2014)

"Dan untuk kehidupan keluarganya, sekali lagi, kalau saya telaah dari shio akan oke-oke saja," kata dia menambahkan.

Jokowi

Berbeda dari rekannya, Jokowi justru diminta untuk lebih bersabar, lebih membuka mata, dan telinga yang dimilikinya.

Bukannya apa-apa. Melihat kinerjanya yang cukup berhasil membenahi ibu kota, membuat banyak masyarakat berharap banyak kepadanya. Untuk itu, pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 tersebut diminta untuk menahan diri sejenak, agar tak maju menyalonkan diri menjadi RI 1.

"Perlu waktu bagi Jokowi untuk menjadi RI 1, saat ini belum waktunya," kata Suhu Naga menjelaskan.

Memang, Jokowi merupakan salah satu kandidat besar yang dianggap mampu untuk membenahi Indonesia secara menyeluruh. Hanya saja, bukan waktu tepat bagi mantan Wali Kota Solo itu untuk mencalonkan diri menjadi Presiden.

"Karena apa? Ditelaah dari shionya dan tahun kelahirannya yang 1961, dianggap bentrok dengan kuda. Shionya dia itu Kerbau. Kerbau di tahun Kuda Perang posisinya ngambang, tidak memberikan kebaikkan dan tidak pula memberikan keburukan," kata Suhu Naga menambahkan.

Jadi, untuk Jokowi, ada baiknya untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah yang belum semuanya selesai. Meski baik, tapi PR untuk dirinya masih sangatlah banyak. Maka itu, ada baiknya bagi dia untuk tidak mencalonkan diri menjadi RI1.

"Kalau kata orang, harus masuk goa dulu. Istirahat," kata Suhu Naga menerangkan.

(Adt/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini