Sukses

Awas Bahaya Es Batu Balok!

Bakteri pada es balokan ditemukan sama dengan yang ada pada tinja yaitu E-Coli, untuk itu penggunaannya perlu mendapatkan perhatian khusus.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2014 akan lebih ketat mengawasi pelaku penjaja pangan di sekolah-sekolah dasar terutama penggunaan es batu. Kepala BPOM, Dr. Roy A. Sparringa, M.App. Sc mengatakan masih banyak pedagang yang menggunakan es batu balok terutama di pedagang jajanan anak sekolah.

"Kami akan mengawasi terus hai ini, es batu balokan itu menggunakan sumber air yang tidak layak konsumsi. Tahun 2014 kami akan bekerjasama dengan beberapa pihak untuk menangani hal ini. Es batu balokan mengandung bakteri dan menyebabkan beberapa penyakit yang menyerang saluran pencernaan," ujar Roy seperti ditulis Kamis (9/1/2014).

Bakteri pada es balok ditemukan sama dengan yang ada pada tinja yaitu E-Coli, tidak hanya itu ada juga kapang dan kamir serta bakteri salmonela. Karena hal itu menurut BPOM masalah es batu balok ini bukanlah hal sepele, ini perlu pengawasan khusus.

"Ini yang belum banyak disadari masyarakat, misalnya es balok yang ada di bawah terus dipotong dan dicampurkan ke minuman, itu bayangkan berapa banyak bakterinya. Es-es yang dipakai itu bukan suplai makanan, bakteri yang ada di sana bisa mengancam kesehatan seseorang," ujarnya.

Untuk itu BPOM akan melakukan pemeriksaan ke usaha-usaha kecil atau rumah yang memproduksi es batu balokan  bekerja sama dengan pemerintah daerah.

"Kami akan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk turun langsung ke usaha-usaha es batu balokan untuk mengawasi produksinya. Kami akan melihat sumber air apa yang digunakan, bagaimana cara membuatnya, dan semuanya itu harus memenuhi standar keamanan pangan yang aman, bersih dan bermutu," kata Roy.

(Mia/Abd)

Baca juga :

Awas, Bahaya Di Balik Es Batu Balok!
Jajanan Sekolah Bisa Hentikan Pertumbuhan Otak di Usia 5 Tahun
Awas, Jajanan Anak Sekolah Tak Sehat Picu Gagal Ginjal!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.