Sukses

Masalah Makanan dan Obat di 2014 Bakal Makin Kompleks

BPOM pada 2014 berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu kinerja dalam mengawasi obat dan makanan.

Tahun 2014 Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu kinerja dalam mengawasi obat dan makanan.

Menurut Kepala BPOM, dr. Roy A Sparringa, tahun 2014 akan ada banyak tantangan yang perlu diantisipasi di antaranya modus operandi obat dan makanan ilegal yang akan semakin kompleks.

"Tantangannya akan semakin banyak tahun ini seperti keamanan pangan yang masih menjadi isu sentral, pangan jajanan anak sekolah masih menjadi perhatian, peningkatan permintaan obat dan makanan, pemenuhan standar oleh UMKM dalam meningkatkan daya saing sekaligus menghadapi pasar tunggal masyarakat ekonomi ASEAN 2015," katanya.

Roy mengatakan, setelah pencapaian di 2013 terbilang baik maka BPOM akan lebih mantap menghadapi tantangan dalam pengawasan bahan-bahan yang berbahaya di tahun 2014.

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu kinerja pengawasan obat dan makanan melalui pemantapan perlindungan masyarakat dari obat dan makanan yang membahayakan kesehatan seiring dengan meningkatnya obay dan makanan yang beredar," ujarnya saat ditemui di aula gedung C kantor BPOM, jalan Percetakan Negara, Jakarta, Rabu (8/1/2014).

Tahun 2014 menurut Roy, BPOM akan memfokuskan revitalisasi satgas pemberantasan obat dan makanan ilegal, peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan.

"Kami akan berusaha semaksimal, profesional transparan dan akuntabel untuk pasar aman bahan berbahaya dan food safety maauk desa serta pelaksanaan baru kebijakan baru dan mengantisipasi tindak lanjut MDGs dan Global Development Framework," ujarnya.

Roy menambahkan ketika semua sektor bekerja sama maka masalah yang ada akan lebih mudah diatasi.

"Tidak hanya satu sektor, harus semuanya yang bekerja sama. BPOM tidak bisa sendiri perlu juga dibantu kepolisian atau pemerintahan lainnya," tambah Roy.

(Mia/Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini