Sukses

Guru SMA Ketahuan Berhubungan Intim dengan Siswa di Mobil

Guru SMA Lauren Harrington-Cooper (31) bukannya memberi contoh yang baik malah melakukan hubungan seksual dengan seorang siswa

Seorang guru seharusnya memberikan contoh yang baik untuk murid-muridnya. Tapi, di Pennsylvania Lauren Harrington-Cooper (31) yang merupakan guru SMA yang sudah menikah malah melakukan hubungan seksual dengan seorang siswanya di mobil.

Akibat perbuatanya itu Harrington-Cooper ditangkap pihak berwajib. Penangkapan tersebut setelah orangtua siswa mencurigai ada yang aneh. Orangtua melihat putranya dan Harrington-Cooper melakukan bercakapan seksual eksplisit d laptp.

Orangtua siswa tersebut pun mendatangi Wyoming Valley West High School dan melaporkannya ke kepala sekolah tentang perbuatan Harrington-Cooper dengan tudingan melakukan kekerasan seksual.

Menurut Times-Leader, Harrington-Cooper yang merupakan guru kelas sembilan itu mengatakan ke saudara putri korban bahwa korban begitu seksi.

Korban memperoleh nomor telepon Harrington-Cooper, dari saudarinya dan mulailah keduanya bertukar pesan.

Keduanya pun setuju bertemu. Beberapa kali Harrington-Cooper menjemput korban di dekat rumahnya dan selama itu pula mereka melakukan hubungan terlarang. Iniden tersebut diduga terjadi mulai 13 Desember.

Harrington-Cooper lulus dari University of Scranton di tahun 2005. Selain menjadi guru di SMA, dia mengajar tari di Body Language Studios di Kingston. Harrington Cooper menikah dengan Raphael Cooper, pemiliki Cooper Dance Academy.

Harrington Cooper mengaku telah melakukan hubungan seksual dengan laki-laki tersebut yang dikiranya peneliti di SMA seperti dikutip Dailymail, Minggu (22/12/2013).

Sementara, pejabat sekolah belum mau mengomentari skandal tersebut.

Psikolog Dr. Steve Albrecht, PHR, CPP, BCC, menjelaskan, motif guru yang berhubungan seksual dengan seorang siswanya biasanya intern atau tak bisa dipahami. Selain itu, ada motif lainnya yang membuat guru perempuan bermain-main, mulai dari hasrat seksual hingga ingin merawat anak lelaki dari keluarga yang broken home.

"Apakah alasan ini valid? Tentu saja tidak karena semua gruu diperingatkan mulai dari dia masuk program pendidikan dan dari moment mereka direkrut diperingati tidak melakukan hubungan fisik dengan siswa,"ujarnya.

(Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.