Sukses

Kondisi Mental `R`, Korban Sitok Srengenge Kian Memprihatinkan

Mahasiswi R yang menjadi korban sastrawan Sitok Srengenge sangat terpukul. Ia tak bisa ditinggal sendirian karena berbahaya.

Kekerasan seksual yang dialami mahasiswi R, yang diduga menjadi korban kekerasan seksual sastrawan Sitok Srengenge membuatnya sangat terpukul. R sering menangis di tengah kesendiriannya dan bahkan pernah mencoba bunuh diri.

Karena sangat berbahaya meninggalkannya sendiri, keluarga dan teman-temannya tak membiarkan R seorang diri.

"Masih labil. Kadang-kadang pikiran kosong. Ingat yang pahit-pahit langsung bereaksi. Ketika kita hibur dia bisa berbicara. Kalau ditinggal sendirian dia langsung menangis," kata Pengacara R, Iwan Pangka saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (17/12/2013).

Melihat kondisi R, keluarga dan pendamping berusaha selalu menemani R di rumah dan memberi hiburan. Salah satu terapi yang dilakukan adalah meminta R menulis puisi untuk meluapkan emosinya.

"Dia kan suka nulis puisi. Terapinya seperti itu. Dia tak bisa ditinggal sendiri, bahaya sekali," katanya lagi.

Ingin Bunuh Diri

Beratnya cobaan yang dialami R membuatnya pernah dua kali mencoba bunuh diri. Salah satu yang pernah ketahuan temannya terjadi ketika R mencoba mencampur beberapa obat di dalam sebuah gelas.

"Teman-temannya melihat di atas kulkas ada gelas isi campuran obat, kemudian langsung dibuang," katanya menjelaskan.

Seperti diketahui, Sitok dilaporkan ke kepolisian atas tuduhan perbuatan tidak menyenangkan ke Polda Metro Jaya. Ia dituduh menghamili R. Tapi hingga usia kehamilan korban menginjak 7 bulan, menurut korban, pihak Sitok tak dapat ditemui dan selalu mengatakan kejadian itu suka sama suka.

(Mel/Igw/*)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini