Sukses

Tips Agar Kondom Bisa Jadi Senjata Penangkal HIV/AIDS

Kondom harus digunakan secara benar dan harus digunakan setiap kali berhubungan seks untuk yang berisiko HIV/AIDS dan IMS.

Kondom kerap dipakai sebagai alat kontrasepsi yang dapat diandalkan, apakah benar dapat melindungi 100 persen?.

Menurut Nemours Center for Children's Health Media, Larissa Hirsch, MD dikutip Kidshealth, Kamis (5/12/2013), kondom memang dapat mencegah kehamilan atau Infeksi Penyakit Menular (IMS) dan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus Infection/Acquired Immunodeficiency Syndrome) bila penggunaannya benar.

"Kondom harus digunakan secara benar dan harus digunakan setiap kali berhubungan seks untuk yang berisiko HIV/AIDS dan IMS, memang tidak 100 persen tetapi lebih membantu daripada tidak pakai kondom," kata Larissa.

Berikut ini yang perlu diperhatikan saat penggunaan kondom, yaitu:

1. Periksa tanggal kedaluwarsa (kondom dapat kering dan mudah robek jika waktu penyimpanannya sudah lama)
2. Pilih kondom yang terbuat dari lateks. Jika memiliki alergi terhadap lateks gunakan kondom poliuretan sebagai gantinya
3. Jauhkan kondom jauh dari panas dan cahaya
4. Kalau memang menggunakan pelumas. Gunakan pelumas yang hanya berbahan dasar air. Hindari penggunaan shortening, lotiom, petroleum jelly atau baby oil karena dapat memecah kondom.
"Pada umumnya kondom telah diberi pelicin. Pelicin bisa mencegah terjadinya lecet yang bisa meningkatkan kemunginan terkena infeksi. Bila infin memakai pelicin jangan pernah menggunakan pelicin yang mengandung minyak, lemak atau gemuk karena membuat lateks mudah robek," Kata Asst. Brand Manager Sutra and Fiesta Condoms, Ade Putra.
5. Buka kemasan kondom dengan tangan jangan gunakan gigi ataupun barang yang tajam agar tidak merobek kondom
6. Pilih kondom dengan ujung yang dapat menampung air mani setelah ejakulasi. Pasang kondom setelah Mr. P menegang dan sebelum menyentuh bagian tubuh pasangan, jangan biarkan ada udara di dalamnya.
7. Untuk melepas kondom dari Mr.P tarik pelan-pelan dan hati-hati jangan sampai cairan di dalamnya tumpah.
8. Bungkus kondom bekas pakai dengan kertas tisu dan taruh di tempat sampah. "Jangan dibuang ke dalam jamban karena dapat menyumbat saluran, setelah melepasnya jangan lupa mencuci tangan dengan sabun," tambah Ade.

"Menggunakan kondom lebih membantu melindungi penularan virus HIV/AIDS dibandingkan tidak menggunakan kondom sama sekali. Pakai kondom setiap berhubungan untuk pasangan suami istri yang salah satunya merupakan penderita penyakit berisiko," kata Ade.

Ade menambahkan kondom berperan sebagai dinding penghambat agar tidak terjadi pertukaran cairan, seperti darah, air mani atau cairan vagina antar pasangan yang melakukan hubungan seks.

"Pilih kondom yang sudah memenuhi standar mutu internasional yang terbuat dari lateks tidak berpori, simpan dan penggunaannya harus dengan cara yang tepat," katanya.

(Mia/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.