Sukses

Gara-gara Miss V Disemprot Asam, Wanita Ini Susah Bercinta

Dokter kandungannya dituding menyemprotkan senyawa kimia dengan pembersih pipa mampet ke pasiennya.

Seorang wanita di Ohio tak menyangka niatnya untuk kolposkopi berbuntut masalah. Dokter kandungannya dituding menyemprotkan senyawa kimia yang sama dengan pembersih pipa mampet. Gara-gara keteledoran itu, wanita tersebut tak bisa lagi berhubungan seks dengan suaminya.

"Saya adalah korban dari pengalaman yang cukup mengerikan dari pemeriksaan dokter kandungan," kata wanita yang ingin namanya disembunyikan seperti dikutip Foxnews, Jumat (15/11/2013).

Kolposkopi sering dilakukan setelah papsmear abnormal. Wanita berbaring di meja pemeriksaan dan asam asetat seperti cuka disemprotkan ke leher rahim. Kemudian dokter menggunakan mikroskop yang disebut kolposkop untuk melihat kelainan di leher rahim.

Vagina yang sehat biasanya memiliki pH 3,5-4,5 asam. Dan cuka memiliki pH 2,5 sampai 5 tergantung jenisnya dan bagaimana encernya. Untuk pH 7 adalah netral.

Menurut gugatan wanita tersebut, Dr John Black, yang menggunakan botol semprot dengan tulisan cuka menyemprotkan larutan itu ke dalam vagina pasiennya. Gugatan itu diajukan di Summit County Common Pleas Court. Setelah disemprot, wanita itu merasa sakit yang mengerikan dan terbakar.

"Rasanya seperti luka terbuka dengan alkohol yang dituangkan ke dalamnya," kata wanita berusia 39 tahun itu.

Ia menggugat Black dan pekerja Paragon Health. Menanggapi gugatan tersebut, Black menyatakan apa yang disemprotkan ke dalam vagina adalah cairan cuka. Ia juga membantah semua tuduhan lainnya.

Namun, wanita dan suaminya mengatakan isi di dalam botol itu mengadung kalium hidroksida, salah satu bahan kimia korosif yang ditemukan di saluran.

Kimia itu bisa memiliki pH 12 sampai 14, seperti alkali, kebalikan dari asam.

"Ini tak untuk masuk ke tubuh orang," ujar wanita itu.

Apa Itu Kalium Hidroksida?

Profesor ahli kimia di Cleveland State University David Ball mengatakan, kalium hidroksida adalah bahan kimia yang sangat kaustik. Ia menunjukkan bagaimana hot dog yang dimasukkan ke dalam wadah kalium hidroksida. Dalam beberapa menit hot dog berantakan.

"Ini memecah kulit," ujar Ball.

Dalam gugatan, Black diduga keliru menyemprotkan cairan. Ia menempatkan sejumlah cairan di cangkir. Rekam medis mengatakan dokter mencicipinya di ujung lidahnya dan segera mulai terbakar.

Tak hanya salah menyemprotkan cairan, Black juga dituduh melanggar semua aturan. Ia mulai mengairi daerah yang terbakar cairan kimia itu dengan tiga botol larutan garam. Ia juga mengoleskan krim ke vagina dan serviks wanita itu untuk menghentikan rasa sakit.

Tapi, saat tergesa-gesa, pasangan itu mengatakan dokter tak mengenakan sarung tangan.

"Dia tanpa sarung, jari kotor dan menggosok krim mati rasa ke dirinya. Ini menjijikkan," ujar suami wanita itu.

Tak Bisa Berhubungan Seks

Setelah beberapa jam meninggalkan kantor dokter, seorang karyawan di Paragon menelepon wanita itu dan menyuruhnya mendatangi ruang gawat darurat di Akron General Hospital.

Ketika sampai di sana, dokter menemukan tutup botol plastik di belakang leher rahimnya.

Pasangan itu juga mengatakan, petugas di Paragon salah memberikan informasi tentang pH cairan yang digunakan Black yang katanya bebas bahaya karena 7,5. Padahal sebenarnya 12 atau lebih besar.

Masalah ternyata belum berakhir. Hampir satu setengah tahun setelah kejadian, ia mengalami pendarahan yang tak teratur dan nyeri. Bahkan wanita itu tak bisa berhubungan seks dengan suaminya atau bahkan berenang dengan kedua anaknya.

Pasangan itu mengatakan mereka berharap untuk memiliki lebih banyak anak, tetapi wanita mengkaim ia akan membutuhkan histerektomi.

(Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini