Sukses

Jangan Stres dengan Pekerjaan atau Tubuh Jadi Lebih Pendek

Stres dengan pekerjaan tak hanya mengundang penyakit berbahaya. Tubuh Anda juga merasakan dampak aneh seperti tubuh jadi lebih pendek.

Stres dengan pekerjaan tak hanya mengundang penyakit berbahaya, tapi ada dampak aneh lainnya yang dirasakan tubuh pria. Salah satunya, tubuh pria bisa memendek gara-gara stres bekerja.

Seperti dikutip MensHealth, Rabu (6/11/2013), seseorang yang stres saat bekerja bisa menurunkan 1 persen tinggi tubuhnya, hampir dua pertiga dari satu inci dari tinggi rata-rata pria, antara waktu bangun tidur di pagi hari dan sebelum tidur.

Bagaimana bisa? Bila Anda tegak, gravitasi dan gerakan meremas cairan antara tulang belakang Anda. Dan stres menciptakan ketegangan otot di bahu dan punggung yang memaksa lebih banyak cairan keluar, dan membuat Anda jadi lebih pendek.

Tapi, ini bukan satu-satunya keanehan di tubuh akibat stres. Berikut beberapa hal aneh yang terjadi di tubuh akibat stres bekerja:

1. Pendengaran

Pada penelitian di Swedia, Pria sebanyak 39 persen lebih cenderung mengalami gangguan pendengaran ketika stres dengan pekerjaannya. Alasannya, stres dan hormon kecemasan menyebabkan stimulasi yang berbahaya di reseptor koklea telinga Anda.

2. Kulit gatal

Ketika bos Anda menyuruh Anda bekerja sangat keras, itu bisa memicu aktivitas yang tak biasa di bagian otak yang berhubungan dengan pusat kendali gatal. Ini bisa menyebabkan ruam, gatal-gatal, atau kondisi kulit lainnya. Ini terungkap dalam penelitian di Eropa.

3. Menyusutkan otak

Menurut penelitian Yale University, stres menghadirkan protein yang memperlambat atau mematikan kemampuan otak Anda untuk mengembangkan sinapsis, yang merupakan persimpangan neuron yang bertukar pesan.

Ini menyebabkan hilangnya massa di prefrontal cortex otak Anda, bagian yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Penyusutan otak ini disebabkan stres yang mungkin berhubungan dengan demensia atau  penyakit Alzheimer.

4. Sakit perut

Interaksi antara otak dan perut belum dipahami dengan baik. Tapi hormon stres yang berlebihan merangsang area otak yang bertanggung jawab dengan usus, sehingga menyebabkan mual dan iritasi perut. Penelitian ini dilakukan UCLA.

(Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini