Sukses

Melarang dan Takuti Anak Hanya Jerumuskan ke Tindakan Amoral

Orangtua yang hanya melarang atau menakuti justru bisa menjerumuskan anak ingin mencoba sesuatu yang sebenarnya tak diperbolehkan.

Sesibuk-sibuknya orangtua, jangan lupa memberikan waktu untuk anak. Apalagi jika anak sudah menginjak usia remaja. Orangtua yang hanya melarang anak justru bisa menjerumuskan anak ingin mencoba sesuatu yang sebenarnya tak diperbolehkan, contohnya bertindak amoral.

Psikolog Klinis dari Universitas Sanata Dharma, Heri Widodo, MPsi, mengatakan, daripada menakuti dan melarang anak lebih baik memberikan perhatian di dalam kehidupan anak. Mengabaikan anak hanya akan mendorongnya mencari tempat bernaung di luar keluarganya yang memungkinkan si anak mudah terjerumus pada tindakan amoral.

"Kuncinya, orangtua memberikan waktu dan perhatian untuk anak. Melarang dan menakut-nakuti anak agar tidak melakukan hal amoral tidak selamanya akan efektif, bahkan seringkali justru membuat anak semakin menginginkannya," kata Heri dalam surat elektronik yang diterima Liputan6.com, Jumat (25/10/2013).

Heri mengimbau, orangtua jangan sekadar memberikan materi yang dibutuhkan anak, tapi berikanlah perhatian karena itu sangat penting. "Dengan cara ini, orangtua dapat mengontrol anak lewat perannya sebagai teman dan sahabat yang mengetahui dinamika kehidupan anak,

"Dengan demikian pada akhirnya anak akan ditemani (tidak secara otoriter) untuk membuat keputusan sendiri (pribadi yang mandiri), termasuk menolak sendiri hal yang tidak benar tanpa intervensi yang berlebihan dari orangtua," kata Heri.

(Mel/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.