Sukses

Ada Obat Herbal Bisa Kembalikan Keperawanan?

Ramuan herbal yang belum diuji secara medis kabarnya bisa mengembalikan keperawanan wanita. Namun, hati-hati bahayanya.

Ramuan herbal yang belum diuji secara medis kabarnya bisa mengembalikan keperawanan wanita. Namun, ahli kesehatan mewanti-wanti bahaya dari obat-obatan tersebut. Sebagian besar obat-obatan itu bisa membuat wanita berisiko terkena kanker serviks.

Onkologi Zimbabwe, Anna Nyakabau mengatakan, wanita harus berhenti menggunakan obat-obatan yang belum teruji secara medis ke organ genitalnya karena bisa meningkatkan risiko tertular virus yang menyebabkan kanker serviks.

"Penggunaan produk asing dalam vagina bisa meningkatkan risiko infeksi dan menyebabkan jaringan parut serta penyempitan saluran vagina. Ini meningkatkan risiko infeksi Human Papilloma Virus (HPV) yang merupakan penyebab utama kanker serviks dan infeksi HIV yang meningkatkan risiko infeksi HPV karena efek penekan kekebalan tubuh," kata Nyakabau seperti dikutip Newsday, Rabu (16/10/2013).

Peringatan ini menyusul adanya laporan wanita yang berbondong-bondong ke tempat seperti Mupedzanhamo di Mbare. Di sana ada pengobatan yang menjanjikan bisa meningkatkan seks serta krim herbal untuk mengembalikan keperawanan seharga mulai US$ 5 hingga US$ 20 tergantung ukuran botol dan efektivitas produk.

HPV merupakan virus yang menyebabkan kanker serviks yang ditularkan secara seksual dan HPV tipe 16 dan 18 yang menyebabkan sekitar 70 persen kanker serviks.

"Ada hubungan antara menjadi aktif secara seksual pada usia muda dan risiko yang lebih tinggi terkena kanker serviks. Namun, jika seorang wanita mengembangkan kanker serviks, itu tidak berarti dia memiliki beberapa pasangan seksual, atau lebih cepat aktif secara seksual dibanding kebanyakan perempuan lain," kata Nyakabau.

Dia juga mengatakan wanita dengan sistem kekebalan yang lemah seperti orang-orang dengan HIV dan AIDS atau penerima transplantasi dengan minum obat imunosupresif juga berisiko tinggi mengembangkan kanker serviks.

(Mel/*)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.