Sukses

Sinusitis Akut, Penyakit yang Terjadi Setelah Alami Flu Biasa

Salah satu penyakit yang menyerang organ pernapasan, salah satunya rongga hidung adalah sinusitis.

Salah satu penyakit yang menyerang organ pernapasan, salah satunya rongga hidung adalah sinusitis. Penyakit ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu akut dan kronis, berikut penjelasan selengkapnya seperti dilansir Mayo Clinic, Rabu (2/10/2013):

Sinusitis akut

Deskripsi

Jenis sinusitis ini biasanya terjadi setelah Anda mengalami flu biasa. Selain itu, alergi, infeksi bakteri dan jamur juga dapat memicu terjadinya sinusitis. Ketika Anda mengalami hal ini, rongga di sekitar hidung (sinus) Anda akan mengalami peradangan dan kemudian membengkak. Hal itu akan menganggu aliran cairan dalam hidung dan lendir pun akan diproduksi lebih banyak daripada biasanya. Akibatnya, Anda akan mengalami kesulitan bernapas. Selain itu, daerah di sekitar mata dan wajah Anda lambat laun akan ikut membengkak di mana hal itu menimbulkan rasa nyeri pada wajah dan menyebabkan sakit pada kepala.

Sinusitis pada tahap ini belum terlalu parah. Meski begitu, Anda harus tetap memberikan pengobatan sesegera mungkin. Sebab, jika tidak, penyakit ini tetap akan berlangsung, semakin memburuk, dan dapat menimbulkan komplikasi, seperti:

  • Masalah penglihatan. Jika infeksi telah menyebar ke rongga mata, hal ini akan menurunkan kemampuan organ penglihatan Anda. Parahnya lagi, Anda mungkin akan mengalami kebutaan.
  • Asma
  • Meningitis. Hal ini akan terjadi jika infeksi telah menyebar ke selaput otak.
  • Infeksi telinga
  • Sinusitis kronis. Jika Anda tidak segera mengobati penyakit sinusitis pada tahap awal, penyakit ini dapat berkembang ke tahap yang lebih serius (kronis) dan akan berlangsung lebih lama atau bahkan sulit untuk diobati.

 

Gejala


Umumnya, penyakit sinusitis akut akan menimbulkan tanda dan gejala seperti berikut ini:

  • Hidung atau tenggorokan mengeluarkan lendir tebal, berwarna kuning atau kehijauan
  • Gangguan pada saluran hidung yang menyebabkan Anda kesulitan untuk bernapas
  • Daerah di sekitar mata, pipi, hidung, dan dahi terasa nyeri dan membengkak
  • Hidung dan lidah tidak dapat berfungsi dengan baik
  • Batuk yang mungkin memburuk pada malam hari

Namun, Anda juga mungkin akan merasakan beberapa hal seperti di bawah ini yang juga dapat dijadikan sebagai tanda dan gejala dari penyakit sinusitis akut:

    Telinga, rahang atas, dan gigi terasa nyeri
    Kepala terasa sakit
    Demam
    Kelelahan
    Mulut bau (halitosis)
    Leher kaku

Jika gejala yang Anda alami belum parah, Anda dapat merawat diri sendiri. Namun, jika tanda dan gejala yang Anda alami tidak berangsur-angsur membaik, Anda harus memeriksakan diri ke dokter.

 

Penyebab

Penyakit ini dapat timbul akibat Anda terinfeksi oleh virus, bakteri, ataupun jamur. Berikut penjelasannya:

1. Infeksi virus

Ketika Anda mengalami flu dan tidak kunjung membaik, virus dari penyakit tersebut dapat berkembang dan menyebabkan penyakit sinusitis.

2. Infeksi bakteri

Apabila saluran napas Anda terinfeksi oleh bakteri, Anda akan mengalami penyakit sinusitis dalam jangka waktu yang lebih lama.

3. Infeksi jamur

Jika Anda memiliki kelainan sinus atau sistem kekebalan tubuh Anda tidak berfungsi dengan baik, Anda rentang terinfeksi oleh virus.

Selain itu, beberapa kondisi kesehatan turut meningkatkan risiko Anda untuk mengalami penyakit sinusitis. Kondisi ini termasuk:

4. Alergi dan demam

Peradangan yang timbul akibat alergi dapat menghalangi sinus Anda.

5. Polip hidung atau tumor

Pertumbuhan jaringan dalam hidung dapat menghalangi saluran napas dan memungkinkan Anda mengalami sinusitis.

6. Struktur hidung yang tidak normal

Septum, tulang yang membatasi dua rongga hidung mungkin saja tumbuh dengan tidak normal, yaitu bengkok. Hal ini dapat membatasi atau bahkan memblokir saluran sinus.

7. Infeksi gigi

Sejumlah kecil kasus sinusitis akut terjadi akibat adanya infeksi pada gigi.

Tak hanya itu saja, jika Anda sering terkena paparan bahan kimia berbahaya, seperti asap rokok, hal itu akan memberikan dampak buruk bagi organ paru-paru Anda sekaligus mempengaruhi pernapasan Anda.

Pengobatan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman


Pertama-tama, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Ada beberapa jenis pemeriksaan yang biasanya dilakukan oleh dokter, antara lain:

1. Pemeriksaan fisik

Biasanya, dokter menggunakan alat khusus untuk membuka rongga hidung Anda serta dibantu dengan pencahayaan lampu. Pada saat itu juga, dokter akan menerapkan obat yang dapat menyempitkan pembuluh darah di dalam hidung Anda. Selain itu, dokter juga akan melihat apakah bagian dalam hidung Anda mengalami peradangan dan mengeluarkan cairan.

2. Endoskopi hidung

Dokter akan memasukkan tabung tipis yang disebut endoskop ke dalam hidung Anda untuk melihat kondisi bagian dalam hidung Anda.

3. Tes pencitraan

Computerized Tomography (CT) scan atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat menunjukkan bagian dalam hidung Anda secara jelas dan rinci. Jenis pemeriksaan ini juga dapat membantu dokter untuk mengidentifikasi kelainan atau komplikasi yang dicurigai mengarah ke penyakit sinusitis.

4. Tes alergi

Jika dokter Anda mencurigai bahwa penyakit pernapasan Anda diakibatkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan melakukan tes pada kulit Anda untuk melihat apakah Anda alergi terhadap sesuatu atau tidak. Sebab, alergi dapat mempengaruhi pernapasan. Jenis pemeriksaan ini sangat cepat dan aman untuk dilakukan.

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan memberikan pilihan pengobatan. Biasanya, dokter akan menyuruh Anda untuk melakukan perawatan diri terlebih dahulu, misalnya dengan merubah gaya hidup sehari-hari yang mungkin mempengaruhi pernapasan Anda. Selain itu, biasanya dokter akan menganjurkan Anda untuk membeli semprotan hidung khusus dan digunakan kurang lebih dua kali dalam seminggu. Cairan yang ada di dalam semprotan tersebut mengandung obat tertentu yang dapat melancarkan pernapasan Anda.

Namun, jika hal itu tidak memberikan efek pemulihan pada kondisi Anda, barulah dokter memberikan resep obat. Biasanya dokter akan memberikan jenis obat seperti amoksisilin (Amoxil), doxycycline (Doryx, Monodox), atau obat kombinasi trimetoprim-sulfametoksazol (Bactrim, Septra). Jika infeksi tidak kunjung sembuh, dokter mungkin mencoba antibiotik yang berbeda. Anda harus rutin mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter secara teratur, mungkin hingga gejala benar-benar tidak kambuh kembali. Namun, obat antibiotik tidak akan berfungsi ketika sinusitis yang Anda alami diakibatkan oleh infeksi jamur. Biasanya, dokter akan memberikan obat anti-jamur untuk menangani kasus tersebut. Tak hanya itu saja, dokter mungkin akan memberikan suntikan alergi (imunoterapi) di mana hal itu dapat mengurangi reaksi tubuh terhadap alergi tertentu sekaligus meminimalisir gejala yang Anda alami.

(Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.