Hati-hati, Pria Juga Bisa Menopause

Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi pada wanita yang dipengaruhi karena perubahan usia. Artinya, wanita tersebut sudah tidak dapat bereproduksi. Peran hormon-hormonnya pun beralih fungsi.

Itu untuk kaum Hawa. Jangan salah, sebab pria juga bisa berhadapan dengan kasus sama. Kaum Adam bakal mengalami sindrom klinis mirip dengan menopause yang disebut andropause.

Sama seperti dengan menopause, andropause ditandai dengan penurunan jumlah hormon yang akan mengakibatkan sejumlah hal seperti perubahan sikap dan suasana hati, cepat lelah, penurunan aktivitas fisik, serta kehilangan vitalitas dan penurunan gairah seks yang berujung pada disfungsi ereksi.

Hal ini patut diwaspadai. "Bagi pria, vitalitas seksual sangat penting karena menyangkut kualitas hidup," kata dokter spesialis Urologi dr. Nauval Shahab, saat ditemui dalam seminar di Ultimo Clinic Aestetic & Dental Center di Jakarta, baru-baru ini.

Nauval menjelaskan, pria mulai mengalami penurunan hormon saat memasuki usia 30 tahun. Tiap tahunnya, hormon akan turun sekitar satu persen.

"50 persen pria usia di atas 40 tahun menderita disfungsi ereksi dan semakin meningkat dengan bertambahnya usia," jelas Nauval.

Selama 15 tahun kariernya sebagai spesialis Urologi, Nauval menyebut banyak pria yang terganggu dengan masalah ini. Pria yang terkena disfungsi ereksi akan merasa kurang percaya diri dan sebagian waktunya terganggu karena kurang fokus. Kondisi ini tak jarang menjadi penyebab perceraian.

Masalah ini dapat diantisipasi dengan komunikasi yang baik dengan pasangan dan melakukan pemeriksaan ke dokter.

"Di Ultimo Clinic pemeriksaan hormon pria dilakukan secara menyeluruh dan pengobatan diberikan sesuai kondisi pasien, baik dengan stem cell, male ultrasound treatment, injeksi testosteron ataupun kombinasi ketiganya. Kombinasi ini dapat meningkatkan vitalitas seksual dan kualitas hidup," jelas dia.

Di samping itu, perilaku hidup sehat juga penting untuk dijalankan. Penggunaan bahan kimia dalam makanan dan minuman berdampak pada penurunan kadar testosteron.