Sukses

5 Tanda Anda Butuh Terapis Seks

Tidak setiap orang mau membicarakan problem seks mereka kepada terapis. Dengan istri atau suami saja enggan, apalagi dengan terapis.

Tidak setiap orang mau membicarakan problem seks mereka kepada terapis. Dengan istri atau suami saja enggan, apalagi dengan terapis. Namun, bila kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan datang terus-menerus dan tidak diselesaikan, kehidupan rumah tangga bisa kacau.

Memang dibutuhkan pihak ketiga, dalam hal ini terapis, untuk membantu menyelesaikannya. Berikut ini lima tanda bahwa Anda membutuhkan terapi seks menurut Joel D. Block dalam bukunya, Secrets of Better Sex, Rabu (18/9/2013):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman


1. Pertengkaran yang sering tentang masalah seks.

Seringkah Anda bertengkar tentang bagaimana melakukan hubungan seks? Atau seringkah Anda tidak nyaman dan bertengkar tentang di mana mau berhubungan seks atau apa saja apa yang menyangkut hubungan seks dan masalah itu tidak selesai-selesai? Hati-hatilah!
3 dari 6 halaman


2. Menghindari seks.

Kalau Anda sudah jarang dan merasa enggan berhubungan seks, padahal sebenarnya masih punya gairah bila melihat film porno, perhatikan diri Anda.
4 dari 6 halaman



3. Perasaan frustrasi dan kekecewaan seksual yang kuat.

Adakah Anda jarang sekali merasakan orgasme dan tidak mencapai puncak kenikmatan seksual? Seringkah Anda frustrasi dengan hubungan seksual yang terjadi bersama pasangan?
5 dari 6 halaman



4. Ketidakmampuan bicara tentang masalah atau keinginan seksual satu sama lain.

Komunikasi itu penting, apalagi soal seks. Mampukah Anda membicarakan persoalan seksual yang Anda atau pasangan alami?
6 dari 6 halaman



5. Perselingkuhan.

Apakah salah satu atau keduanya mencari kepuasan seksual di luar perkawinan? Kalau ya, tanda ini patut diperhatikan.
Jika Anda butuh terapi, tetapi pasangan menolak:

* Jelaskan dan jangan menyalahkan. Katakan mengapa Anda butuh tanpa berkata, "Semua itu kesalahanmu".
* Mintalah bantuannya untuk memecahkan masalah. Bila pasangan tidak mau terapi, tanyakan punya rencana apa untuk menyelesaikan masalah. Bantulah pasangan untuk mengerti rencana tersebut mungkin lebih mudah tercapai dengan bantuan profesional.
* Jangan menyerah dengan satu kali usaha. Ungkapkan masalah lain waktu. Beberapa orang butuh waktu untuk bisa menerima gagasan meminta bantuan terapis.
* Pergi sendiri. Bila beragam usaha sudah tidak bisa lagi ditempuh, padahal Anda butuh penyelesaian, pergilah sendiri. @

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini