Sukses

Rokok Itu Pintu Masuk Menuju Narkoba bagi Anak-anak

Banyak anak kini mulai merokok dan kondisi itu sangat mencemaskan sehingga Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok penting dibuat

Banyak anak kini mulai merokok dan kondisi itu sangat mencemaskan sehingga peraturan daerah (Perda) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR)  sangat penting dikeluarkan oleh DPRD setempat.
     
"Sangat mengenaskan anak berumur sepuluh tahun sudah merokok," kata Titik Suharyati, sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Bali saat bertemu dengan sejumlah komponen masyarakat di Warung Dharma Giri, Jalan Raya Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, seperti dikutip Antara, Sabtu (16/9/2013).
     
Ia mengatakan, rokok sangat riskan dan akan membawa anak-anak muda pada konsumsi. Jadi, rokok, bisa jadi pintu masuk ke narkoba. Bahkan perokok pasif juga rentan terkena asap rokok dari perokok aktif.
     
Sangat rentan memunculkan penyakit di kalangan perokok aktif dan pasif.  "Merokok tidak dilarang, tetapi diatur," jelasnya.
     
Oleh sebab itu sangat penting dikeluarkan perda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Menurutnya ini mesti diperjuangkan bersama, sehingga ke depan para perokok bisa diatur dimana semestinya merokok.
     
Kendati diterbitkan peraturan bupati soal KTR, namun hal ini masih bersifat "macan kertas", sehingga perlu dukungan dari semua pihak.
     
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Anak Agung Suputra mendukung penuh upaya pembentukan Perda KTR tersebut.
     
Sebab selama ini persoalan rokok merupakan persoalan bersama. "Perda ini sifatnya mengedukasi atau memberi pendidikan soal merokok," jelasnya.

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.