Sukses

Cacar Air, Penyakit Menakutkan bagi Balita

Meski bisa berakibat fatal, penyakit campak dapat dicegah dengan vaksin. Apa saja gejala dan bagaimana cara mengatasinya?

Campak merupakan infeksi yang terjadi di masa kanak-kanak, disebabkan oleh virus Varicella. Tapi sekarang, campak dapat dicegah dengan vaksin. Tanda dan gejala campak termasuk batuk, pilek, radang mata, sakit tenggorokan, demam dan merah, ruam kulit berjerawat.

Juga disebut sebagai rubeola, campak bisa serius dan bahkan fatal bagi anak-anak kecil. Penyakit ini tergolong yang ditakuti, karena penyakit ini masih membunuh beberapa ratus ribu orang per tahun, sebagian besar adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun

Pada tahun 2000, vaksin campak secara praktis telah mengurangi penderita campak di Amerika Serikat. Tapi sayangnya, lebih banyak orang tua memilih untuk tidak memvaksinasi anak-anaknya.

Tanda dan gejala awal dari campak akan muncul, 7 sampai 14 hari setelah terpapar virus itu. Seperti dilansir Mayo Clinic, Kamis (12/9/2013), tanda dan gejala campak biasanya meliputi:

  1. Demam
  2. Batuk kering
  3. Ingusan
  4. Sakit tenggorokkan
  5. Radang pada mata
  6. Sensitivitas terhadap cahaya
  7. Bintik-bintik putih kecil dengan pusat berwarna putih kebiruan, ditemukan di dalam mulut pada lapisan dalam pipi, yang disebut bintik Koplik
  8. Ruam pada kulit yang berukuran besar

Infeksi penyakit ini terjadi secara bertahap dan berurutan selama dua sampai tiga minggu

Tanda-tanda spesifik dan gejala pada campak biasanya dimulai dengan demam ringan sampai sedang, disertai dengan batu terus menerus, pilek, radang mata (konjungtivitis) dan sakit tenggorokkan. Penyakit ini relatif ringan, dan hanya berlangsung dua sampai tiga hari.

Bawa ke dokter

Segera hubungi dokter, jika berpikir Anda atau anak Anda mungkin telah terjangkit penyakit campak, atau jika Anda dan anak menderita ruam menyerupai campak.

Lihatlah catatan imunisasi keluarga Anda dengan dokter yang menangani, terutama sebelum memulai sekolah dasar, kuliah, dan sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri.

Faktor risiko

1. Tidak ada vaksinasi

Orang yang belum pernah mendapatkan vaksin campak, jauh lebih mungkin mengembangkan penyakit ini.

2. Perjalanan ke luar negeri

Orang divaksinasi bepergian ke negara berkembang, di mana campak lebih umum, berada pada risiko yang lebih tinggi karena penyakit tersebut.

3. Kekurangan vitamin A

Orang yang tidak cukup vitamin A dalam asupan sehari-harinya, lebih cenderung terkena campak, dan memiliki gejala yang lebih parah.

(Adt/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.