Sukses

Gadis Belia Butuh Suntikan Penghenti Pubertas Biar Jadi Lelaki

Leo Waddell lahir sebagai perempuan tapi ia hidup sebagai laki-laki sehingga membutuhkan suntikan yang menghentikan pubertas.

Hati Leo Waddell begitu hancur ketika dokternya menolak memberikan obat penting untuk menghentikan pubertas. Ia ingin hidup sebagai laki-laki tapi lahir sebagai seorang perempuan bernama Lilly.

Leo dari Lowestoft, Suffolk, didiagnosa mengalami gangguan identitas gender dengan tanda-tanda ingin menjadi anak laki-laki saat berusia 18 bulan. Dan sejak berusia lima tahun, ia berubah menjadi anak laki-laki.

Para ahli mengatakan, tanpa obat-obatan anak transgender bisa tertekan oleh perubahan pubertas.

Leo yang menjalani tes psikologi dan hormon sebelum diresepkan obat, akan menjadi salah satu orang termuda di Inggris yang menerima obat-obatan. Tapi, dokter keluarganya menolak memberikan suntikan karena dia tak tahu bagaimana efeknya ke Leo beberapa tahun kemudian.

"Saya hancur. Ini adalah satu hal yang akan membuat perbedaan besar bagi saya," kata Leo dari Lowestoft, Suffolk seperti dikutip dari Mirror, Senin (2/9/2013).

Ibunya Hayley (48) juga kesal dengan penolakan dokter. "Kami bertanya mengapa dan dia bilang karena dia tak tahu apa-apa tentang efek jangka panjangnya," katanya.

"Tapi itulah mengapa mereka menelitinya. Leo mengalami gangguan dan membutuhkan perawatan. Dia sudah menunjukkan tanda-tanda pubertas saat ini dan itu menjengkelkan baginya. Dia perlu pengobatan," katanya lagi.

Hayley saat ini mendekati dokter bedah lainnya berharap bisa menemukannya serta mau memberikan suntikan bulanan ke Leo.

TheSunday Mirror mengungkapkan, awal tahun ini Leo ikut dalam bagian penelitian di University College London Hospital dan Spesialis  Tavistock and Portman clinic di London barat.

Dalam sebuah pernyataan, dokter Leo, Dr Jennie Morrison menjelaskan, ia tak memiliki pengalaman sebelumnya menggunakan obat-obatan tersebut untuk anak muda. Ia sedang mencari nasihat untuk membuatkan resep.

"Setiap keputusan klinis yang saya buat selalu mempertimbangkan setiap aspek kesejahteraan pasien. Prioritas saya selalu seperti itu," kata Dr Morrison.

(Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.