Sukses

Usai Bayi Lahir, Menyusui Jangan Jadi Alasan Tak Bisa Bercinta

Ketika seorang wanita sudah memiliki anak, biasanya ia berpikir bayinya yang lebih membutuhkannya ketimbang suaminya.

Ketika seorang wanita sudah memiliki anak, biasanya ia berpikir bayinya lebih membutuhkannya ketimbang suaminya. Kondisi ini membuat wanita memilih tak berhubungan seks dengan suaminya.

Inilah yang dialami seorang wanita dari Inggris yang tak disebut identitasnya dan mengaku sejak kelahiran bayinya pada 14 bulan lalu hanya tidur dengan bayinya.

Ia masih menyusui dan menjadikan hal itu sebagai alasan untuk tidak bercinta dengan pasangannya.

Sebenarnya wanita itu tak trauma dengan pengalamannya saat melahirkan. Tapi, itu semua mencegah keduanya melakukan kehidupan seks seperti dulu lagi.

Penasihat Seks, Rowan Pelling menjelaskan, kebanyakan pria mentolerir perubahan mendadak dari istrinya itu. Tapi, jika hal itu berlangsung lama akan memicu perselisihan.

Sebuah keluarga adalah untuk meningkatkan lingkaran cinta, bukan memindahkannya dari satu anggota ke lainnya.

"Dalam pengamatan saya, keberhasilan orangtua berbagi kamar dengan anak tergantung pada gaya hidup keluarga dan saling toleransi. Jika salah satu orangtua bekerja berjam-jam dan haus beristirahat, mungkin masuk akal untuk yang lainnya memikul beban sendirian," kata Pelling seperti dikutip Dailymail, Senin (26/8/2013).

Bercinta Saat Bayi Tidur

Namun, penolakan bercinta akan berbahaya ketika salah satunya menggunakan alasan sebagai orangtua untuk menjauhi pasangannya.

"Tak perlu menyusui atau ada bayi di tempat tidur untuk menghentikan kehidupan seks Anda. Ada banyak tempat untuk bercinta, saat bayi tidur nyenyak," kata Pelling.

"Saya memiliki teman yang orangtua yang berkencan mingguan di sofa sekitar pukul 22.00, hanya berdua," katanya lagi.

Pelling menyarankan agar wanita itu berbicara dengan suaminya. Dengan jujur secara emosi, wanita akan lebih mudah terbuka secara seksual.

"Saya sangat khawatir pengalaman seks pertama pasca melahirkan adalah traumatis. Apakah itu terlalu dini? Apakah itu menyakitkan?" tanyanya.

Menurutnya, cinta perkawinan akan semakin mendalam ketika keduanya saling mengagumi pasangan sebagai orangtua.

(Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini